Horee! Mak Tun dan 14 Anjingnya Pindah dari Kolong Jembatan

Horee! Mak Tun dan 14 Anjingnya Pindah dari Kolong Jembatan

- detikNews
Minggu, 31 Mar 2013 17:50 WIB
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Raut bahagia tampak di wajah Sri Susanti alias Mak Tun karena mulai hari ini ia dan belasan anjingnya meninggalkan tempat tinggal lamanya di bawah jembatan dekat sungai Banjir Kanal Barat Semarang. Saat ini Mak Tun tinggal yang lebih layak yaitu di sebuah bangunan yang dulunya digunakan untuk toko anjing.

Di hadapan anjing-anjingnya, berulang kali Mak Tun tersenyum lalu mengusap air matanya, ia mengungkapkan kebahagiaannya karena sudah tidak lagi melawan arus air sungai saat hujan dan tidak khawatir ada anjingnya yang hanyut.

"Senang sekali, dari dulu pengan punya tempat untuk tidur, tidak kena air sungai. Sudah lama pengen seperti ini, di perkampungan, tapi kan selama ini kalau sama anjing kan nggak boleh," kata Mak Tun saat ditemui detikcom di tempat tinggal barunya di Gayamsari, Semarang, Minggu (31/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting sekarang jauh dari air sungai, nggak kepleset-pleset lagi," imbuhnya.

Sebelumnya Mak Tun tinggal di bawah jembatan dengan kondisi memperihatinkan. Hanya ada jarak 50 cm meter di pinggir sungai untuk tempat Mak Tun berpijak, saat tidur ia akan menempati susunan papan yang bisa digunakan bersama anjing-anjingnya. Saat ini Mak Tun tinggal di bangunan seluas 15 m x 4 m. Lebih dari separuhnya digunakan untuk menampung belasan anjing milik Mak Tun.

"Sekarang sudah bisa lari-lari, dulu kan enggak bisa seperti ini," ujar Mak Tun.

Salah satu relawan yang membantu Mak Tun, Didit Wicaksono, mengatakan untuk membantu kepindahan Mak Tun dan anjing-anjingnya, sejumlah relawan sebelumnya menyemprotkan obat HT4 untuk membunuh virus yang mungkin berada di bangunan tersebut.

"Ini sudah dua minggu nggak terpakai, kemarin terlalu jorok. Ini tadi disemprot HT4 untuk matiin virus. Sementara Mak Tun di sini dulu sebelum dapat tempat yang lebih layak," terangnya.

Relawan lainnya, Rahmanika Kumalasari menambahkan, sementara Mak Tun akan didukung untuk kehidupan sehari-harinya oleh para donatur. Namuh ke depannya pemilik tempat akan membuka toko agar Mak Tun bisa mandiri.

"Ke depannya pemilik tempat sudah bilang akan dibukakan toko, jadi Mak Tun tidak meninggalkan tempat dan bisa menjaganya," kata Rahma.

Kisah Mak Tun menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta hewan. Wanita paruh baya yang sebatang kara itu bertahan hidup dengan belasan anjingnya di kolong jembatan sempit. Desakan untuk menjual binatang kesayangannya itu ditolak. Dia menganggap anjing-anjingnya sebagai anak.

Melihat hal ini, para aktivis pun menggalang bantuan dana. Hingga akhirnya hari ini ada yang bersedia memberikan tempat tinggal sementara.

(alg/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads