Gabungan LSM tersebut terdiri dari Perludem, IPC, KIPP, KIPP Jakarta, FORMAPPI, JPPR, YAPPIKA, PPUA Penca, Puskapol UI, Demos, ICW, PSHK, GPSP, Indonesia Budget Center (IBC), Soegeng Sarjadi Syndicate, KHRN, Seknas FITRA, dan Transparansi Internasional Indonesia. Mereka protes karena ada penolakan Komisi II DPR mengenai peraturan KPU tersebut. Hal ini dinilai tidak menghormati UU no. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD.
"Penolakan sejumlah partai, Khususnya mereka yang juga memiliki kursi di DPR cukup mengherankan. Mengingat aturan-aturan dalam peraturan KPU ini juga dikonsultasikan ke DPR dan Pemerintah," ujar peneliti senior SSS, Toto Sugiarto, dalam Konprensi pers LSM Pemantau Pemilu di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hal itu, maka peran KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu mutlak dituntut memiliki kepekaan, persepsi dan tanggung jawab yang sama dalam mempercepat kesetaraan gender dalam politik.
Berikut ini pernyataan sikap Koalisi Amankan Pemilu 2014:
1. Mendesak dan menuntut partai politik perserta pemilu, khususnya yang duduk di DPR untuk mendukung kebijakan keterwakilan perempuan baik yang telah diformulasikan dalam UU no 8 Tahun 2012 maupun peraturan KPU no 7 tahun 2013 tentang pencalonan.
2. Mendesak KPU untuk tetap tegas dalam implementasi UU no 8 tahun 2012 tentang Pemilu, khususnya untuk isu keterwakilan perempuan yang telah terformulasi dengan baik melalui peraturan KPU no 7 tahun 2013 tentang pencalonan.
3. Menuntut seluruh parpol peserta pemilu untuk memenuhi ketentuan keterwakilan perempuan 30 persen disemua daerah pemilihan dan tingkatan.
4. Menuntut Parpol untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh penempatan satu diantara tiga yang tidak berarti penempatan pada nomor 3,6 dan atau 9.
5. Mendesak dan menuntut Bawaslu mendukung Implementasi keterwakilan perempuan dalam UU no 8 Tahun 2012, khususnya pemenuhan keterwakilan perempuan sebagaimana diatur dalam peraturan KPU no 7 Tahun 2012.
(spt/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini