Sekretaris Desa Dolok Saribu, Selamat Manik mengatakan, sehari pasca pengeroyokan Kapolsek dan penangkapan terhadap tersangka, warga sempat ketakutan. Mereka memilih berdiam diri di rumah.
"Karena takut banyak warga yang tidak ke ladang. Warga memilih tinggal di rumah," ujar Manik kepada wartawan, Sabtu (30/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketakutan warga akhirnya berkurang setelah sebagian besar warga yang tidak bersalah dipulangkan polisi. Mulai hari ini warga kembali ke ladang," ujar Manik yang juga sempat diamankan polisi.
Menurutnya, warga menyesalkan peristiwa yang menyebabkan kematian Andar Siahaan. Manik tidak menyangka, hanya gara-gara diprovokasi satu orang banyak warga yang menjadi tersangka. Mewakili warga, Manik juga meminta maaf kepada keluarga korban Andar Siahaan atas peristiwa tersebut.
Kapolsek Dolok Pardamean, Andar meninggal dunia setelah dikeroyok massa di Desa Butu Bayu Panei Raja.
Saat kejadian, Rabu (27/3/2013) malam, dia dan tiga anggota polisi yang lain hendak menangkap bandar judi toto gelap, namun diteriaki maling. Andar pun dikeroyok hingga tewas.
Lebih dari 110 orang warga desa ditangkap polisi setelah kejadian itu. Tapi setelah pemeriksaan, 21 orang ditetapkan sebagai tersangka.
(fdn/fdn)