"Setahu aku sih Kak Winda nggak aneh-aneh. Jadi aku nggak percaya kalau Kak Winda itu kayak gitu (mengkonsumsi sabu)," kata seorang sepupu Winda, Fifi (19) di instalasi kamar jenazah RS Fatmawati, Jalan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2013).
Di mata Fifi, Winda memiliki pribadi yang menyenangkan. "Kak Winda itu baik, ramah, riang, sopan, cantik, putih. Dia pernah jadi model di majalah saat ABG dulu," ujar perempuan berkerudung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setahu aku Kak Winda lurus-lurus saja ya. Aku juga heran kenapa pulang malam," kata Fifi lirih.
Jenazah Winda masih dimandikan dan dikafani. Ayah Winda, Jasman, tampak sedih melihat kondisi jasad putrinya nan mengenaskan.
Ibunda Winda menangis histeris saat tiba di RS Fatmawati. Perempuan yang mengenakan baju bermotif bunga-bunga serta topi warna kuning itu nyaris pingsan dan dipapah oleh 3 orang laki-laki.
"Jangan dilihat dulu, Bu. Jangan dilihat dulu," kata seorang kerabatnya.
Ibu Winda dipapah ke tempat duduk dan terus menangis tersedu-sedu sambil menutupi wajahnya.
Yassir dan Winda tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Km 25.400 arah Pasar Rebo pukul 04.00 WIB dini hari.
Aparat kepolisian menemukan 6 paket sabu dalam mobil itu. Polisi kini tengah mengecek kaitan paket sabu dan miras dalam kecelakaan maut tersebut.
(aan/aan)