"Insya Allah saya berdoa Kongres Luar Biasa PD ini diberikan kelancaran, ketertiban, dan persaudaraan, tanggal 30 Maret di Sanur, Kongres Luar Biasa PD dengan ini saya nyatakan dibuka," kata Ibas saat membuka KLB PD di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Sabtu (30/3/2013).
Ibas lantas menabuh gong sebanyak 7 kali. Ibas didampingi Ketua Organizing committe KLB Max Sopacua, Jero Wacik, EE Mangindaan, Amir Syamsuddin, Syarif Hasan dan Roy Suryo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Elektabilitas PD semakin terus menurun dan terus terkoreksi dari survei yang dilakukan. Ini persepsi publik karena kader PD dalam kasus hukum korupsi," ungkap Ibas.
Ibas menuturkan tak ada alasan PD terus berdiam diri. Namun harus terus melakukan upaya pemulihan elektabilitas. Menurut Ibas, upaya Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelamatkan partai cukup efektif.
"Menurut hasil berbagai survei sekarang ini setelah ketua majelis tinggi melakukan langkah penyelamatan partai elektabilitas partai mulai meningkat dan ini riil. Ini momentum yang perlu kita jaga bersama untuk terus kita perjuangkan. Kiprah PD tidak bisa di sini saja. Masih banyak yang harus kita perjuangkan bersama-sama," lanjut Ibas.
"Namun demikian untuk terus memantapkan perjuangan tersebut kita perlu koreksi. Ini dasar KLB digelar untuk mewuudkan konstitusi PD setelah bapak Anas Urbaningrum yang sama-sama kita hormati menyatakan berhenti," kata Ibas sambil menghormat dengan tangan kanannya.
Ibas kembali menegaskan KLB kali ini sebagai kongres luar biasa pertama di PD. Dia meminta semua kader menjaga suasana sejuk dan kekompakan di KLB.
"Tugas kita juga menjaga KLB tetap dijaur demokrasi. Musyawarah mufakat juga bagian dari demokrasi," tekan Ibas.
Ibas mengajak semua kader mengesampingkan perbedaan. Ibas menutup pidatonya dengan filosofi jawa.
"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di depan memberikan contoh, di tengah memberi semangat dan dibelakang memberikan daya kekompakan," ingatnya.
(van/fjp)