"Hukumannya itu harus keras. Tidak bisa hanya sanksi teguran atau administrasi. Harus memiliki efek jera," kata Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Jamil Mubarok, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/3/2013).
Menurut Jamil, jika diketahui motif pembocor terkait dengan pidana yang sedang ditangani KPK, akan terpapar jelas apa tujuan sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamil kemudian menghubungkan kasus ini dengan proses pemilihan komisioner KPK yang dilakukan di Senayan. Menurutnya proses seleksi di DPR harus diperbaiki agar tidak ada politisasi terhadap KPK ke depannya.
"Indikasi bahwa pimpinan terlibat, saya menduga ada kesan dia harus menjalankan pesan-pesan tertentu saat proses pemilihan di DPR dengan pihak yang terlibat. Oleh karena itu harus ada koreksi terutama di DPR saat proses seleksi (komisioner KPK-red)," jelasnya.
(rna/ndr)