"Itu sama sekali nggak benar," jelas Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela saat dikonfirmasi, Sabtu (30/3/2013).
Siti sudah membaca tulisan itu. Menurutnya, tulisan yang beredar massif sejak Jumat (29/3) itu amat jauh dari fakta yang ditemukan di lapangan. Dia meminta agar masyarakat tak terpancing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komnas HAM sudah turun ke Yogyakarta. Sudah dilakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi, minus dari TNI. "Kita belum ambil kesimpulan. Senin nanti baru akan bertemu TNI dengan menghadirkan Pangdam, Danramil, dan Kopassus dari Kandang Menjangan," tuturnya.
Tulisan itu ramai diperbincangkan sejak Jumat (29/3). Judulnya 'PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN', sang penulis Idjon Djanbi. Dalam tulisan itu Komnas HAM dituding sebagai antek asing.
Tidak diketahui siapa penulis itu. Idjon baru aktif membuka akun itu sejak 29 Maret 2013. Tulisan itu memang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Selain sang penulis tak jelas, isinya juga menyudutkan sejumlah lembaga dan pihak terkait.
Tulisan itu juga dengan panjang lebar mengurai detik-detik insiden keributan di Hugos Cafe, ada juga disebutkan pihak-pihak terkait yang di luar 4 nama itu yang ikut terlibat.
Idjon juga mengurai dan mempertanyakan proses pemindahan tahanan dari Polda DIY ke LP Sleman. Sejumlah hal lain juga disinggungnya antara lain keanehan, bagaimana kelompok bersenjata itu begitu menguasai medan LP Sleman, tahu ruang CCTV dan sistem penguncian. Idjon menduga ada pihak lain yang terlibat dan sengaja untuk menyudutkan pihak tertentu.
(ndr/aan)