Sejak Januari 2013 lalu, retakan tanah di Kampung Sukasirna terus meluas sehingga mengakibatkan puluhan rumah lainnya dalam kondisi terancam bencana tanah longsor.
Seorang warga yang telah meninggalkan rumah, Evi (39), menyatakan bahwa kondisi rumahnya kini sudah mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah yang terjadi terus menerus akibat curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Evi, empat rumah tetangganya juga sudah dikosongkan mengungsi ke rumah saudara terdekat yang berada di Kampung Sukasirna.
"Tetangga lainnya ada empat rumah sudah dikosongkan, Pak, karena takut ada longsor," ungkap Evi.
Pernyataan sama juga disampaikan Komar (43). Puluhan rumah lainnya kini dalam kondisi serupa. Pergerakan tanah yang terus meluas sewaktu-waktu dapat menimbulkan tanah longsor.
"Kalau saya sudah lama mengungsi, tapi tetangga lainnya juga sekarang khawatir karena rumahnya terancam longsor, kalau hujan besar sebagian tetangga juga turut mengungsi," ucapnya.
Warga berharap Pemda Garut segera melakukan langkah antisipasi sebelum terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan jatuh korban.
"Jangan hanya menyuruh pindah, tetapi harus memberikan solusi untuk mengantisipasi bencana longsor," imbuhnya singkat.
(rmd/rmd)