"Kelompok HDR adalah kelompok spesialis nasabah bank, dalam beberapa aksi HDR selalu membawa pistol dan golok," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni, dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Barat, Jumat (29/3/2013).
"HDR juga yang selalu melakukan tembakan dan pembantaian melakukan golok kepada korbannya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 10 kasus tersebut kelompok HDR selalu mengarah calon nasabah yang akan menyetor hasil penjualan SPBU ke bank, jumlah uang yang sudah didapatkan adalah Rp 1,7 M," ungkapnya.
Sementara dalam penangkapan yang dilakukan pada Kamis (28/3) kemarin, HDR berhasil ditangkap bersama anak buahnya MY. HDR tewas di lokasi karena berusaha melarikan diri, sementara MY berhasil digelandang polisi ke Mapolres Jakarta Timur.
"Ketika MY ditanya kenal dengan HDR di mana, dia mengaku bahwa dia satu kabupten dengan HDR di Bangkalan, Madura. (Diketahui) dari pengakuan MY seluruh anggota kelompok berasal dari daerah yang sama," ucap Mulyadi.
(bal/nwk)