"Tim investigasi Angkatan Darat bergerak ke depan menyempurnakan hasil bersama-sama. Jangan ada mis informasi yang dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Jenderal Pramono dalam jumpa pers di Markas TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013).
"Karena kami sudah bentuk tim investigasi, percayakan kepada kami, awasi kami, kalau butuh informasi komunikasilah kepada kami," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim terdiri dari orang-orang yang memungkinkan melancarkan kegiatan investigasi. Ada POM (Polisi Militer), Kodam, Korem. Itu integrasi yang kita lakukan," ujarnya.
Tim sendiri dipimpin oleh Wakil Komandan Pusat POM, Brigjen TNI (CPM) Unggul K Yudhoyono. Hasil temuan tim nantinya akan dikoordinasikan dengan temuan tim dari Polri.
"Sangat jelas, bahwa kita berangkat dari koordinasi bersama-sama. Tim Investigasi Kepolisian dan Angkatan Darat bersama-sama, jangan sampai terjadi mis komunikasi," tegas Pramono.
Jenderal Pramono berharap dengan dibentuknya tim ini dapat menuntaskan apa yang selama ini menjadi sorotan dan tanda tanya publik. Terkait dengan adanya indikasi keterlibatan TNI, Pramono enggan berspekulasi.
"Karena ini ada indikasi awal, ini yang jadi pegangan. Tidak akan saya sebutkan apa bunyinya, akan saya dalami, karena temuan itu dari pihak lain. Percayalah saya ingin menyelesaikan dengan setuntas-tuntasnya," pungkas Pramono.
(ahy/fdn)