"Mekanisme pemberian subsidi yang memiliki Kartu Pintar, Kartu Gakin dan identifikasi lain yang menyatakan kalau mereka daya belinya terbatas. Serta ada penyebaran formulir kepada pengguna KRL ekonomi. Nanti akan divalidasi," jelas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan.
Hal itu disampaikan Tundjung saat jumpa pers usai melakukan rapat dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Kementerian BUMN serta LSM seperti Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Dirut PT KCJ Ignatius Tri Handoyo mengatakan belum mengetahui berapa kartu tiket bersubsidi yang harus dikeluarkan.
"Jumlah kartu yang nonsubsidi itu ada 800 ribu. Kalau jumlah kartu yang subsidi nanti belum tahu. Itu tergantung dana dari pemerintah," jelas Tri.
Subsidinya melalui kartu tiket berdasarkan saldo, bukan berdasarkan waktu. "Selama ada duitnya itu bisa dipakai. Nanti akan kerjasama dengan TransJakarta, rencananya begitu," tuturnya.
(nwk/mok)