"Partai tengah ingin setiap partai yang lolos Parliamentary Threshold 3,5 persen bisa mencalonkan capres. Mereka semua ingin memunculkan capresnya," kata anggota Baleg DPR RI dari Golkar, Nurul Arifin, saat berbincang, Rabu (27/3/2013).
Nurul melihat sejumlah partai tengah memang menggadang ketua-ketua umumnya menjadi capres. Meskipun elektabilitasnya di sejumlah survei belum cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut Nurul, banyak capres bukan hal positif bagi demokrasi. Pilihan memang banyak, tapi belum tentu mendapat capres terbaik.
"Kalau semua yang lolos ke parlemen bisa usung capres, itu bisa paling tidak ada 7 pasang capres, akhirnya dua putaran, tapi secara kualitas Pilpres kurang baik," katanya.
Karena itu Golkar menolak revisi UU Pilpres. Dengan demikian perhitungannya paling hanya ada 4 atau 5 pasang capres. "Lebih baik hanya 4 atau 5 pasang calon terbaik yang bisa dipilih rakyat," tandasnya.
(van/try)