5 Upaya Polri Buru Pasukan Terlatih Penyerbu LP Sleman

5 Upaya Polri Buru Pasukan Terlatih Penyerbu LP Sleman

- detikNews
Rabu, 27 Mar 2013 11:33 WIB
 5 Upaya Polri Buru Pasukan Terlatih Penyerbu LP Sleman
Jakarta - Tugas Polri untuk memburu pasukan terlatih penyerbu LP Sleman tidak mudah. Para penyerbu menggunakan sandi khusus dengan skema penyerangan yang terencana. Namun korps Bhayangkara tak akan menyerah.

Sedikitnya ada lima upaya yang sudah dijalankan untuk memburu para penyerang yang menewaskan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta itu. Ada beberapa petunjuk yang sudah diperoleh. Namun hasilnya masih dalam proses penyelidikan.

Berikut lima upaya Polri untuk memburu pasukan terlatih penyerbu LP Sleman:

Kerahkan Densus 88

Polri ikut menerjunkan Tim Densus 88 guna mengungkap kasus penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Segala daya dan upaya dikerahkan Polri agar pelaku pembantaian 4 tahanan di LP Sleman cepat terungkap.

"Pada prinsipnya semua sumber daya di Polri dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan pengungkapan. Jadi sumber daya Polri termasuk unsur-unsur yang diperbantukan Mabes Polri harus dimanfaatkan untuk mendukung," kata Karopenmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Menurut Boy, Polri akan bekerja maksimal dalam pengungkapan kasus ini. Mesti ada upaya ekstra untuk mengumpulkan fakta lebih akurat.

Gandeng Pihak TNI

Polri menggandeng pihak TNI untuk menyelidiki penyerbuan di LP Sleman. Kerjasama pun sudah dilakukan untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan unsur TNI.

Presiden SBY sudah memerintahkan panglima TNI agar membantu investigasi ini. Jangan sampai ada pembiaran terhadap aksi kekerasan yang terjadi.

Tim gabungan ini didukung penuh masyarakat, termasuk kalangan anggota DPR.

Periksa 45 Saksi dan Olah TKP

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa 45 saksi terkait penyerbuan LP Sleman. Olah TKP pun sudah digelar dan diperoleh sejumlah fakta.

Di antara temuan itu adalah: pasukan terdiri dari 17 orang dengan satu eksekutor, pelaku menembakkan 31 kali tembakan dengan peluru kaliber 7,62 milimeter, dan waktu serangan yang singkat, tak lebih dari 15 menit.

Belum ada kepastian dari kelompok mana pelaku penyerangan tersebut. Yang jelas, polisi mengindikasikan, kelompok ini sudah sangat terlatih dan sistematis. Mereka juga bukan teroris.

Meneliti Sandi Khusus Pasukan Penyerbu

Polri juga mulai menemukan sejumlah petunjuk penting tentang siapa penyerang LP Sleman. Ternyata, para pelaku menggunakan sandi khusus dalam berkomunikasi.

"Ya ada, tapi itu bagaian dari penyelidikan. Artinya apakah dialek, perawakan, ciri-ciri, alat-alat apa yang dipakai pasti digali di situ itu namanya proses olah TKP. Proses pemeriksaan bisa terbangun seperti apa profil pelaku," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli.

Boy masih menyimpan rapat sandi khusus yang digunakan para pelaku dalam berkomunikasi. Pastinya semua sudah didapat dari keterangan saksi.

Komnas HAM juga menemukan sejumlah petunjuk. Yang paling menarik adalah para pelaku menggunakan Handy Talkie saat berkomunikasi.

Meminta Dukungan Masyarakat

Polri sadar tak mudah menyelidiki siapa penyerbu LP Sleman. Selain karena tim itu memiliki pola penyerangan sistematis, terencana dan tepat sasaran, ada persoalan bukti-bukti yang minim.

Karena itu, korps Bhayangkara meminta dukungan masyarakat untuk membongkar kasus ini. Terutama dalam memberi informasi terkait dugaan siapa pelaku penembakan yang menewaskan empat tahanan LP Cebongan itu.

Dukungan pun sudah diberikan, mulai dari Presiden SBY, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkum Ham Amir Syamsuddin dan wakilnya Denny Indrayana, hingga kalangan DPR. Mereka sama-sama menginginkan agar para pelaku ditangkap dan diadili, siapa pun latar belakangnya.
Halaman 2 dari 6
(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads