Sedikitnya ada lima upaya yang sudah dijalankan untuk memburu para penyerang yang menewaskan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta itu. Ada beberapa petunjuk yang sudah diperoleh. Namun hasilnya masih dalam proses penyelidikan.
Berikut lima upaya Polri untuk memburu pasukan terlatih penyerbu LP Sleman:
Kerahkan Densus 88
|
"Pada prinsipnya semua sumber daya di Polri dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan pengungkapan. Jadi sumber daya Polri termasuk unsur-unsur yang diperbantukan Mabes Polri harus dimanfaatkan untuk mendukung," kata Karopenmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Menurut Boy, Polri akan bekerja maksimal dalam pengungkapan kasus ini. Mesti ada upaya ekstra untuk mengumpulkan fakta lebih akurat.
Gandeng Pihak TNI
|
Presiden SBY sudah memerintahkan panglima TNI agar membantu investigasi ini. Jangan sampai ada pembiaran terhadap aksi kekerasan yang terjadi.
Tim gabungan ini didukung penuh masyarakat, termasuk kalangan anggota DPR.
Periksa 45 Saksi dan Olah TKP
|
Di antara temuan itu adalah: pasukan terdiri dari 17 orang dengan satu eksekutor, pelaku menembakkan 31 kali tembakan dengan peluru kaliber 7,62 milimeter, dan waktu serangan yang singkat, tak lebih dari 15 menit.
Belum ada kepastian dari kelompok mana pelaku penyerangan tersebut. Yang jelas, polisi mengindikasikan, kelompok ini sudah sangat terlatih dan sistematis. Mereka juga bukan teroris.
Meneliti Sandi Khusus Pasukan Penyerbu
|
"Ya ada, tapi itu bagaian dari penyelidikan. Artinya apakah dialek, perawakan, ciri-ciri, alat-alat apa yang dipakai pasti digali di situ itu namanya proses olah TKP. Proses pemeriksaan bisa terbangun seperti apa profil pelaku," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli.
Boy masih menyimpan rapat sandi khusus yang digunakan para pelaku dalam berkomunikasi. Pastinya semua sudah didapat dari keterangan saksi.
Komnas HAM juga menemukan sejumlah petunjuk. Yang paling menarik adalah para pelaku menggunakan Handy Talkie saat berkomunikasi.
Meminta Dukungan Masyarakat
|
Karena itu, korps Bhayangkara meminta dukungan masyarakat untuk membongkar kasus ini. Terutama dalam memberi informasi terkait dugaan siapa pelaku penembakan yang menewaskan empat tahanan LP Cebongan itu.
Dukungan pun sudah diberikan, mulai dari Presiden SBY, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkum Ham Amir Syamsuddin dan wakilnya Denny Indrayana, hingga kalangan DPR. Mereka sama-sama menginginkan agar para pelaku ditangkap dan diadili, siapa pun latar belakangnya.
Halaman 2 dari 6