"Yang pasti adalah negara tidak boleh kalah oleh siapapun juga yang main hakim sendiri. Ini negara hukum, bukan negara preman. Preman memang harus diberantas habis di negeri yang mengklaim menjunjung tinggi hukum ini, tetapi membunuhi preman tanpa proses pengadilan juga pelanggaran hukum yang berat juga," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari saat berbincang, Selasa (26/3/2013).
Politisi Golkar yang akrab disapa Hajri ini menjelaskan, mestinya ada banyak langkah yang bisa diambil oleh aparat penegak hukum dan keamanan. Kita menganut prinsip due process of law.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hajri kembali mengingatkan, kasus penyerbuan LP Sleman mutlak harus diungkap tuntas dan pelakunya diseret ke pangadilan. Tidak peduli siapapun mereka.
"Saya sangat heran kalau sampai hari ini belum juga terdengar langkah-langkah pengusutan atas kasus penembakan di Lapas Sleman yang operasinya sangat rapi dan sophisticated itu. Alih-alih penangkapan, bahkan langkah-langkah yang serius untuk mengejar pelakunya pun belum terdengar. Menhukham Amir Syamsudin sendiri sudah meminta segera ditangkap pelakunya," kritik Hajri.
(ndr/mad)