"Sangat penting karena terkait penanggulangan bencana harus cepat dan jelas. Jangan saat lagi bencana semua pada ribut, tapi saat bencana berlalu pada diem. Pemerintah baik daerah dan pusat harus serius dan bekerja keras untuk meminimalisir sumber-sumber bencana," kata pimpinan rapat Wakil Ketua Komisi VIII DPR Jazuli Juwaini kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Jazuli agak kecewa karena rapat yang penting ini hanya dihadiri sedikit anggota. Ada 23 anggota yang awalnya hadir, namun saat pembacaan kesimpulan rapat hanya 13 dari 44 anggota Komisi VIII yang tersisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi yang bolos tentu kita sangat sayangkan. Sekarang ini di ujung masa tugas banyak beban yang harus diselesaikan maka menuntut keseriusan pada anggota dalam menghadapi rapat-rapat baik legislasi, pengawasan, maupun lainnya," sesal Jazuli.
Namun karena saat mengawali rapat sudah kuorum, maka diambil keputusan. Keputusannya, Komisi VIII memberikan kesepakatan anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp 1,338 triliun.
"Diajukan Rp 1,645 triliun, kita setujui Rp 1,338 triliun karena ada yang urgen atau harus ditandatangani PU maka kita pangkas sebesar Rp 307 miliar. Untuk bencana DKI, puting beliung, kebakaran lahan, dan pertanian dan lain-lain," tandasnya.
(van/nrl)