Tindakan si ibu ini dianggap keterlaluan dan tidak bertanggung jawab. Seperti diberitakan oleh New Zealand Herald, Senin (25/3/2013), insiden ini terjadi sebuah supermarket bernama Porirua Pak 'n Save pada Sabtu (23/3) waktu setempat.
Seorang warga setempat mengaku melihat keberadaan bayi mungil tersebut ketika dia memarkirkan mobilnya di dekat mobil yang ditempati si bayi. Pria yang tidak bersedia disebut namanya ini hendak pergi ke supermarket yang sama bersama istri dan anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, ada seseorang yang mengambil foto si bayi dalam mobil yang terkunci dari luar. Foto tersebut kemudian diunggah ke internet dan menuai kemarahan publik dunia maya.
Dalam foto tersebut, terlihat seorang bayi yang masih sangat mungil, terbaring dalam sebuah car seat khusus untuk bayi. Di atas selimut si bayi terdapat secarik kertas yang bertuliskan sebuah pesan yang meminta untuk menghubungi nomor telepon genggam yang tertera pada kertas tersebut, jika terjadi sesuatu dengan si bayi.
Foto ini juga diunggah ke halaman akun Facebook milik seorang penyiar radio setempat, Polly Gillespie. Foto ini menuai banyak komentar dalam waktu cepat. Sebagian besar komentar mengecam perilaku ibu si bayi yang dinilai tidak bertanggung jawab.
"Saya menyesalkan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab seperti ini! Anda tidak bisa meninggalkan anak-anak dengan usia di bawah 14 tahun tanpa pengawasan sama sekali," cetus seorang pengguna Facebook bernama Marie Horne.
"Kenapa dia memiliki waktu untuk menulis pesan?? Kedua, Anda tidak boleh meletakkan car seat untuk bayi di kursi mobil bagian depan, karena adanya kantong udara di dasbor. Juga, jika Anda memang lelah seharusnya Anda tidak mengemudi," imbuhnya. Masih ada sekitar 1.100 komentar di akun Facebook tersebut yang isinya mengecam perilaku ibu si bayi dan merasa prihatin dengan insiden ini.
Menanggapi insiden ini, manajer kepatuhan Porirua Pak 'n Save, Marty Fryer mengaku dirinya tidak menyadari insiden ini jika tidak ada yang meneleponnya. Fryer mengaku baru mengetahui insiden ini pada Minggu (24/3) waktu setempat.
"Insiden semacam ini bukan isu yang biasa kami hadapi, meskipun banyak hal yang pernah terjadi di sini. Kami memiliki staf di area parkir mobil jadi jika melihat sesuatu yang tidak wajar, termasuk seorang bayi di dalam mobil, tentunya mereka akan menyadarinya," ucap Fryer.
Sesuai undang-undang yang berlaku di Selandia Baru, setiap orangtua atau setiap wali asuh yang meninggalkan seorang anak di bawah usia 14 tahun sendirian dalam waktu yang tidak masuk akal atau dalam kondisi yang tidak jelas, berarti telah melanggar hukum. Pelanggaran semacam ini terancam hukuman denda maksimal 2.000 dolar Australia (Rp 20 juta).
(nvc/nrl)