"Kementerian hukum dan HAM harus menata manajemen lapas. Dengan terjadinya kasus kerusuhan, napi tawuran, pembunuhan napi di lapas, napi kabur dari lapas, dan lain-lain, menunjukkan bahwa manajemen lapas masih belum maksimal, sehingga pengelolaannya harus ditingkatkan," kata Ketua Fraksi PKB DPR, Marwan Ja'far, dalam pernyataan tertulis, Senin (25/3/2013).
Marwan mengatakan peningkatan pengamanan lapas akan mendukung upaya pemenuhan tujuan pembinaan di lapas. "Lapas harus menjadi media pendidikan, memanusiakan manusia, dan pertaubatan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal ke Lapas Cebongan, Sleman, berujung hilangnya nyawa empat tersangka pengeroyokan seorang anggota Kopassus. Atas peristiwa tersebut, Menkum HAM Amir Syamsuddin meminta maaf atas ketidakberdayaan anak buahnya menangani kondisi tersebut.
Sementara Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menemukan fakta menarik saat melakukan kunjungan ke LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Temuan tersebut menguatkan gerombolan bersenjata yang merangsek masuk ke dalam penjara adalah kelompok terorganisir dan terlatih.
"Penyerang melakukan tindak kekerasan dengan sangat terencana. Misalnya dengan menyiapkan 'surat polda' dan pembagian tugas diantara 17 orang tersebut serta kontrol waktu dalam penyerangan," kata Koordinator KontraS Haris Azhar, saat berbincang dengan detikcom, Senin (25/3).
(trq/ndr)