Kasus Hakim Suap, Sosiolog: Kalau Mentalnya Bobrok ya Bobrok!

Kasus Hakim Suap, Sosiolog: Kalau Mentalnya Bobrok ya Bobrok!

- detikNews
Minggu, 24 Mar 2013 07:28 WIB
(foto: Ari Saputra)
Jakarta - Belakangan pemberitaan diramaikan oleh ulah para hakim nakal. Terakhir, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Setyabudi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menerima suap. Padahal gaji hakim belum lama ini naik. Lalu apa yang kurang?

"Nggak ada pengaruh dari gajinya (naik), kalau memang mentalnya bobrok, ya bobrok saja. Upaya tunjangan, pengaruhnya belum banyak. Nafsu untuk memperkaya diri sendiri masih ada," ujar sosiolog dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Musni Umar kepada detikcom, Sabtu (23/3/2013) malam.

Menurutnya, banyaknya hakim nakal menjadi bukti bahwa mafia peradilan memang banyak bergentayangan di Indonesia. "Dilakukan hakim, jaksa, dan pengacara. Segitiga ini berlau, mereka ini yang memainkan," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Mahkamah Agung (MA) diharapkan dapat melakukan fungsi pembinaan dan pengawasannya dengan maksimal.

"Terutama hakim muda. Kalau penerimaan (hakim) masih ada suap, maka pasti akan melahirkan hakim yang mentalnya bobrok lagi," tutur Musni.

(sip/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads