Kampanye Earth Hour dimulai digalang WWF (World Wild Fund) dan tujuannya mulia, sebagai bagian dari penyelamatan lingkungan. Bukan apa-apa, penggunaan listrik berlebih berpengaruh pada perubahan iklim. Nah, earth hour sebagai bagian dari upaya pengurangan, menghemat penggunaan energi.
Kini, earth hour kembali digelar pada Sabtu (23/3/2013), seperti dahulu warga diminta ikut berpartisipasi untuk memadamkan lampu sejak pukul 20.30-21.30. Bagaimana respons warga Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia? Ada yang merespons baik ada juga yang biasa saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini biasa saja, nggak ada yang padam lampunya," kata Tita yang tengah berbelanja di mal di Jakarta Selatan.
Namun ada juga beberapa gerai yang membuat program 'shopping in the dark' dalam rangka earth hour. Jumlah pengunjungnya pun lumayan melimpah. Yang cukup menggembirakan, beberapa gedung dan lokasi publik yang ada di bawah tanggung jawab Pemrov DKI tetap ikut melaksanakan earth hour. Gelap pun melanda beberapa tempat Jakarta.
Pastinya upaya menyumbang pada penghematan energi lewat earth hour tetap harus dilaksanakan. 1 Jam saja memadamkan lampu tak ada ruginya.
Upaya sosialisasi dan kesadaran masyarakat perlu terus ditanamkan. Kalau perlu earth hour berlaku di seluruh wilayah Indonesia dan dilakukan di beberapa momen. Tentu secara sukarela dengan kesadaran masyarakat. Ayo selamatkan bumi dengan earth hour.
(rvk/rvk)