Maju Nyagub, Kapolda Sumsel Bantah Telantarkan Insiden Polres OKU

Maju Nyagub, Kapolda Sumsel Bantah Telantarkan Insiden Polres OKU

- detikNews
Selasa, 19 Mar 2013 18:31 WIB
Jakarta - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Iskandar Hasan menyatakan dirinya tidak membiarkan kasus penyerangan aparat Batalyon Armed 76/15 Martapura ke kantor Polres Ogan Komering Ulu (OKU), di tengah pencalonannya untuk maju di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel. Dia membuktikan pernyataannya itu dengan mengganti Kapolres OKU Azis Saputra.

"Enggak, semuanya berjalan, di OKU sudah jalan, Kapolresnya sudah saya ganti, koordinasi dengan TNI sudah bagus, pembangunan Polres yang rusak sudah diperbaiki, kasus penembakannya sudah diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Iskandar saat berbincang via telepon dengan wartawan, Selasa (19/3/2013).

Untuk kasus pidana penembakan personel kepolisian yang mengakibatkan tewasnya seorang personel Yon Armed Martapura itu, kepolisian masih menunggu P21 dari pihak kejaksaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota polisi yang menembak itu sudah kita tahan," jelas Iskandar.

Bukti lain, kasus tetap diselidiki untuk kemudian di proses sesuai hukuman yang berlaku, Iskandar menjelaskan, adalah dengan berkoordinasi antara dua instansi (TNI dan Polri) terkait kasus tersebut. Kepolisian bertindak menbantu POM TNI AD dalam menyelidiki kasus tersebut dengan mengolah tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi di lapangan.

"Pihak TNI yang menyerang sudah diperiksa dan ditetapkan kurang lebih 20 orang sebagai tersangka," ujarnya.

Terkait surat pengunduran dirinya dari korps Bhayangkara itu, jenderal kelahiran Lubuk Lingau Sumsel 1 Mei 1955 itu mengaku sudah mengirimkan permohonan tersebut ke Kapolri. Surat pengunduran diri itu dikirimkan tertanggal 13 Maret 2013.

Disinggung mengenai maraknya jenderal kepolisian yang aktif ataupun purnawirawan yang nyagub, Iskandar menyatakan dirinya maju karena dorongan oleh masyarakat dan partai. Menurut Iskandar, sudah ada tiga partai yang meminangnya untuk menjadi kepala pemerintahan di Sumsel. Partai tersebut adalah PAN, PKS, dan PBR.

"Saya maju karena diminta masyarakat, karena saat saya menjadi Kapolda di Aceh, Bangka Belitung, dan bahkan di sini (Sumsel) saya selalu turun ke rakyat. Jadi karena saya banyak turun ke masyarakat, masyarakat banyak yang mendorong untuk itu," papar Iskandar.

(ahy/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads