Wanita itu diidentifikasi sebagai Kunchok Wangmo, berumur 30-an tahun. Dia membakar dirinya di prefektur Aba, provinsi Sichuan pada 13 Maret lalu. Namun kasus ini baru dilaporkan hari ini.
Demikian disampaikan organisasi International Campaign for Tibet (ICT) yang berbasis di Amerika Serikat dan Free Tibet yang berbasis di Inggris, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak warga Tibet di China menuding otoritas menekan agama mereka dan mengikis budaya mereka. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah warga mayoritas Han yang pindah ke wilayah-wilayah yang didominasi warga Tibet.
Namun pemerintah Beijing membantah tudingan tersebut. Ditegaskan bahwa warga Tibet menikmati kebebasan beragama. Bahkan tingkat investasi pun terus meningkat sehingga mendatangkan modernisasi dan peningkatan standar kehidupan bagi warga Tibet.
Atas kerapnya aksi bakar diri, otoritas China telah melancarkan operasi untuk menangkap dan mengadili mereka yang dituduh menghasut atau terlibat dalam aksi bakar diri.
(ita/nwk)