"Ada indikasi terkait pelatihan teror di Aceh, perampokan CIMB Niaga, terkait kelompok di Surakarta, Beji Depok, dan Poso," kata Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas Polri, Jalan Senjaya, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2013).
Kuatnya indikasi tersebut saat kepolisian membekuk salah satu tersangka berinisial M alias Bram. Tersangka diduga terlibat dalam kelompok Bom Beji Depok yang terungkap beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Dalam waktu dekat usai penyelidikan, kepolisian segera memasukan dua nama teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Masih dalami, ada dua yang kita nyatakan DPO, tetapi masih penyelidikan, dua itu terkait kejadian di Tubagus Angke. Dalam waktu dekat akan kita rilis dan nyatakan DPO," ungkapnya.
"Inisial keduanya Ed dan Sh," imbuh Boy.
Kepolisian masih terus menelusuri keberadaan senjata yang disimpan kelompok tersebut. Boy menambahkan, dari enam senjata api yang didapatkan, terdapat lima senjata rakitan, dan satu jenis revolver.
"Mereka memiliki koneksi dengan kelompok Abu Omar yang kasusnya saat ini masih dalam proses hukum," papar Boy. Abu Omar adalah salah satu napi terorisme yang terbukti menjadi penyalur senjata dari Filipina ke Indonesia.
Saat disinggung soal dugaan keterlibatan ABB dengan pelaku teror yang diungkap di Bekasi, Boy mengatakan tidak tahu hal itu. "Saya tidak tahu persis dia mengenal ABB," tuturnya.
(ahy/rmd)