Jakarta - Penyidikan kasus mutilasi yang dilakukan Alanshia terhadap Tonny Arifin Djonim terus dilakukan. Polisi masih menyelidiki bagaiman Alanshia yang tak bisa berbahasa Indonesia itu bisa mendapatkan KTP.
"Kita dalami dan kerjasama dengan interpol. Terus kita dalami bagaimana bisa mendapatkan KTP itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (18/3/2013).
Rikwanto mengatakan, masih mendalami aksi Alanshia dalam melakukan mutilasi tersebut. Menurutnya ditemukan bercak darah di telapak tangan pria tersebut. "Kita juga terus dalami kesaksian C (karyawan Alanshia, red) yang mengetahui kejadian itu," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alanshia adalah pelaku utama kasus mutilasi di Ruko Aston Mediterania Residence No 26D, Ancol, Jakarta Utara. Polisi juga menyebutkan Alanshia menggunakan shabu-shabu bersama korbannya sebelum akhirnya membunuh korbannya dengan mencekik leher korban menggunakan tali rafia, lalu memotong-motong badan korbannya menjadi 11 bagian yang disimpan dalam 1 koper, 2 kardus, dan 5 kantong kresek.
(nal/nwk)
.webp)
