"Saya kan diundang syukuran, bakar-bakar ayam terus ada minuman. Ya saya minum. Kita lagi nongkrong, security teriak-teriak 'Woi woi' gitu," ujar Febri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2013).
Febri mengaku dirinya tak terima dengan teriakan satpam tersebut. Kemudian, dia dan salah seorang temannya yang bernama Oji mengambil senjata di rumah Oji. "Oji ngasih saya samurai, si Oji pegang parang," lanjutnya sambil terus menunduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada yang ngajak. Reflek aja karena ditegur terus. Pas adik saya mau mau dipukul (satpam), saya takut adik saya diapa-apain," kata Febri.
"(Senjata) Cuma mau nakut-nakutin doang," tuturnya.
Febri mengatakan dirinya ditangkap pada Minggu (18/3) kemarin saat di rumah kakeknya di Pandeglang, Banten. "Semalem di Banten lagi tidur, main ke rumah kakek saya," tutupnya.
(sip/nwk)