Yang lebih memprihatinkan, video rekaman tersebut menyebar luas di internet setelah para pelaku dengan sengaja menyebarkannya melalui telepon genggam dan bahkan juga mengunggahnya ke situs jejaring sosial seperti Facebook. Trent Mays (17) dan Ma'lik Richmond (16), keduanya sama-sama merupakan pemain futbol di sekolah mereka yang berada di sebuah kota kecil, Steubenville.
Hakim yang menangani kasus ini menyatakan keduanya bersalah atas tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan pada 11 Agustus 2012 lalu tersebut. Kedua ABG ini tampak kaget dan menangis ketika mendengar vonis hakim, yang menyebut pembelaan mereka sangat tidak beralasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu video yang beredar, terlihat sekelompok pelajar sekolah yang asyik menertawakan video pemerkosaan tersebut. Mereka bahkan menyebut korban layak untuk 'dikencingi'.
Sementara itu, foto dan video lainnya menunjukkan Mays dan Richmond sedang mengangkat tubuh korban yang dalam kondisi telanjang dan tak sadarkan diri. Korban yang berusia 16 tahun ini diangkat oleh kedua pelaku di bagian tangan dan kakinya.
Divonis sebagai remaja, keduanya dijatuhi vonis secara khusus. Pengadilan mewajibkan Richmond untuk menjalani vonis minimum selama 1 tahun penjara di pusat rehabilitasi remaja dan menjalani hukuman maksimal ketika usianya mencapai 21 tahun. Sedangkan Mays diwajibkan menjalani vonis minimum 2 tahun penjara dan menjalani hukuman maksimal ketika usianya mencapai 24 tahun.
Keduanya sama-sama telah meminta maaf kepada keluarga korban. Dalam persidangan, Richmond mengaku, dirinya tidak memiliki niat untuk melakukan tindak pidana tersebut. Sedangkan Mays menyesalkan beredarnya foto dan video korban secara luas.
Ibu korban yang hadir dalam persidangan mengutarakan kekecewaannya terhadap kedua remaja tersebut. "Kalian tidak hanya kekurangan kasih sayang, tapi juga tak bermoral. Anda sendiri menampilkan tindakan kriminal Anda melalui sosial media. Saya merasa kasihan kepada kalian berdua," ucap ibu korban.
(nvc/ita)