Masyarakat Arkelologi Indonesia (MARI) dan Pemkab Kuningan bekerjasama meneliti situs bersejarah ini. Pahatan gambar itu, berada di atas batu yang diduga berasal dari zaman prasejarah. Ketua MARI Ali Akbar menduga, pahatan dibuat di zaman kerajaan Sunda.
"Jadi ada batu tegak bentuknya bukan bulat, tapi bersisi tiga. Sisi pertama ada gambar naga. Mungkin ini terkait legenda Ambu Naga Rinting. Sisi kedua ada orang botak memegang senjata. Sisi ketiga ada gambar punakawan. Gambar punakawan mungkin menggambarkan tokoh Semar dan Bagong atau Bawor," jelas Ali dalam keterangannya, Senin (18/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Budaya Banyumasan yang juga juga mendapat pengaruh dari Kerajaan Mataram juga mengenal figur Naga. Batu tulis di Kabupaten Kuningan jelas menunjukkan seseorang membawa senjata tajam dan memegang buntut naga. Pada kebudayaan Jawa dikenal tokoh wayang Gatotkaca putra Bima yang berasal dari keluarga Pandawa. Menurut kisah Mahabrata terdapat Naga Percona yang mampu mengalahkan dewa-dewa dan hanya bisa dikalahkan oleh Gatotkaca," urainya.
Tampaknya, lanjut Ali, batu purbakala di Kuningan berisi relief cerita yang menggambarkan perpaduan budaya Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Dalam kisah wayang versi Jawa, Gatotkaca ditemani punakawan yakni Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong atau Bawor. Saat ini saya juga coba berkomunikasi dengan budayawan Jawa untuk lebih mendalami relief tersebut," tuntasnya.
(ndr/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini