Seperti diberitakan oleh AFP, Minggu (17/3/2013), peristiwa ini masih terlihat setelah 10 hari kematian Chavez diumurnya yang ke-58. Kini jasad Chavez di sebuah sarkofagus yang terbuat dari marmer di sebuah gunung di Caracas.
"Ini adalah waktu berduka. Hatiku sedih melihat dia di ruangan itu. Tapi kemudian saya mengingat dia dengan penuh kebahagiaan setelah semua yang dia telah berikan kepada saya," ujar seorang peziarah, Lino Meija (72). Meija mengaku berasal dari negara bagian Lara di mana hasil minyak wilayahnya didanai oleh program sosialis Chavez, termasuk pada bantuan perawatan perumahan dan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memasuki wilayah monumen itu, para peziarah tidak diizinkan mendekat ke sorkofagus ataupun mengambil gambar lewat kamera.
Pada Prasasti di makam Chavez juga dituliskan: "Hugo Chavez, Pemimpin Tertinggi dari Revolusi Bolivarian". Bolivar adalah pahlawan kemerdekaan di mana Chavez menyebut dirinya terinspirasi dari tokoh ini.
Di sebuah ruangan juga gambar Chavez dan beberapa slogannya yang diukir di atas marmer. Foto Chavez yang dipajang seperti foto dirinya dengan mentor politiknya dan sekutunya, Fidel Castro, lalu foto bersama Diego Armando Maradona, dan lainnya berfoto dengan supermodel Inggris Naomi Campbell.
Pemerintah Venezuela juga urung melakukan pembalseman terhadap jenazah mantan presiden Venezuela Hugo Chavez yang selama seminggu terakhir disemayamkan di akademi militer di Caracas. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan jenazah Chavez akan dimakamkan secara normal.
Menteri Komunikasi Venezuela Ernesto Villegas memastikan bahwa rencana pembalseman jenazah Chavez, seperti pemimpin dunia lainnya, batal dilakukan. Jenazah Chavez juga tidak akan dipamerkan kepada publik melalui peti kaca seperti sebelumnya diutarakan pemerintah Venezuela.
(fiq/mad)