Modus asmara online bagaikan naik daun dan jadi tren bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku-pelaku itu memanfaatkan kerapuhan si anak sasarannya.
Ketidakharmonisan si anak dengan keluarga tercinta hingga kebutuhan gaya hidup anak dimanfaatkan pelaku amoral itu mengerjai korbannya. Waspadalah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ortu Melek Teknologi
|
Dengan begitu, orang tua dapat mengarahkan dan mengawasi si buah hati agar menggunakan kecanggihan teknologi secara positif.
"Orang tua jangan gagap teknologi dan mengatakan kami tidak bisa komputer karena ini era teknologi. Kalaupun faktanya gagap teknologi sebaiknya di-take over pihak sekolah," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Sabtu (16/3/2013).
Menurut dia, Komite Sekolah seharusnya berperan menjadi jembatan antara orang tua dan guru.
"Bagi keluarga tidak mampu, sebaiknya sekolah memberi pelajaran komputer kepada anak-anak supaya menggunakan situs internet dan teknologi secara positif," ujar dia.
2. Anak Diberi Pengetahuan Situs 'Sehat'
|
"Orang tua sebaiknya menasihati bahwa komunikasi lewat internet jangan disamakan dengan dunia nyata. Anak-anak juga jangan mudah percaya dengan bujuk rayu, pemberian, dan ajakan lewat dunia maya. Banyak yang masih menganggap dunia maya sama dengan dunia nyata," papar Arist.
3. Komunikasi Harmonis Anak-Ortu
|
"Keluarga di rumah harus menjadi tempat curhat anak.
Berdialoglah dengan seimbang, bukan hanya larang melarang anak," pesan Arist bijaksana.
4. Ortu Jangan Beri Fasilitas Terlalu 'Wah'
|
"Orang tua sebaiknya selektif memberikan fasilitas terhadap anak-anak. Mentang-mentang banyak uang belikan anak-anak BB, Ipad, dan sebagainya. Ini dikhawatirkan anak-anak di bawah umur yang masih belum jitu menggunakan internet diajari orang dewasa yang tidak bertanggung jawab. Jadi harus ada kesepakatan orang tua dan anak dalam menggunakan internet," papar Arist.
Halaman 2 dari 5