4 Motif Mutilasi: Dari Utang Hingga Asmara Bercabang

4 Motif Mutilasi: Dari Utang Hingga Asmara Bercabang

- detikNews
Jumat, 15 Mar 2013 14:05 WIB
4 Motif Mutilasi: Dari Utang Hingga Asmara Bercabang
Ilustrasi (loveandmadnessinsantafe.blogspot.com)
Jakarta - Dalam sebulan terakhir, sudah ada 2 kasus mutilasi terjadi di wilayah DKI Jakarta. Apa saja motif pembunuhan mutilasi itu?

Berikut motif mutilasi seperti dirangkum dari arsip berita detikcom dan berita lain:

Utang Piutang

Alanshia alias A Liong, pelaku mutilasi di Ancol (detikcom)
Motif ini diduga menjadi penyebab kasus mutilasi yang baru saja terjadi di kawasan Ancol dengan korban Tonny Arifin Djonim (45) dengan tersangka Alanshia alias Aliong (32). Utang piutang itu ternyata berkaitan dengan penjualan narkoba. Aliong dan korban merupakan pemakai dan pengedar sabu dan keduanya beradu mulut soal hasil penjualan itu yang membuat Aliong sakit hati hingga membunuh dan memutilasi Tonny.

Motif ini juga menjadi motif Astini, seorang warga Kampung Malang, Surabaya membunuh 3 tetangganya dalam kurun 1992-1996. 3 Tetangganya itu, yakni Rahayu yang mempunyai piutang sebesar Rp 1.250.000 dibunuh Astini pada Agustus 1992, Sri Astutik Wijaya yang dibunuh pada 1 November 1993 juga karena urusan piutang sebesar Rp 250 ribu dan Rp 300 ribu dan terakhir Puji Astutik yang menagih piutang Rp 20 ribu pada Februari 1996.

Dari ketiga korban, pengakuas Astini sama, mengaku sakit hati saat ditagih utang dengan kata-kata kasar. Astini sudah dieksekusi mati pada Maret 2005.

Motif ini juga terjadi pada mutilasi di Jepang. Ketiga pelaku menggunakan palu untuk memotong-motong jasad korbannya yang bernama Kazuyuki Kobayashi. Kemudian mereka memanggang sejumlah potongan tubuh korban sebelum membuangnya ke wilayah pegunungan di pinggiran Jepang pada Juli-Agustus 2011 lalu.

Kelainan Seksual dan Jiwa

Ryan dan korban-korbannya (dok detikcom)
Motif ini terjadi pada pelaku mutilasi berantai Very Idham Henyansyah alias Ryan si jagal dari Jombang. Ryan memutilasi Heri Santoso di apartemen Margonda Residence milik teman dekatnya Noval, yang dibuang ke Kebun Binatang Ragunan pada 2008. Ryan mengaku motifnya memutilasi Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacar gay-nya, Noval.

Kemudian ditemukan 10 jasad korban pembunuhan lainnya di halaman belakang rumah di Jombang pada Juli 2008. Ryan kini tinggal menunggu detik-detik untuk dieksekusi mati saat upaya hukumnya meminta banding, kasasi dan peninjauan kembali ditolak Mahkamah Agung (MA).

Motif ini juga menjadi alasan Baekuni alias Babe memutilasi 14 bocah laki-laki di bawah usia 12 tahun. Mayoritas korbannya adalah anak-anak jalanan.

Babe membunuh dan memutilasi korbannya karena tidak mau diajak melakukan hubungan seksual. Bocah-bocah itu kemudian dicekik hingga tewas, disodomi kemudian dimutilasi. Babe juga divonis hukuman mati pada 2010 lalu.

Asmara Bercabang

Benget Situmorang pelaku mutilasi Darna (dok detikcom)
Motif ini terjadi pada pasangan suami-istri yang sudah menikah, kemudian salah satu atau keduanya berselingkuh hingga membuat yang lainnya atau pihak ketiga sakit hati. Seperti yang terjadi pada penjual soto ayam Lamongan, Benget Situmorang yang membunuh dan memutilasi istrinya sendiri Darna Sri Astuti pada awal Maret 2013 lalu.

Dalam membunuh dan memutilasi Darna, Benget dibantu pembantunya Tini. Benget mengatakan membunuh Darna karena menuduh istrinya itu berselingkuh. Sementara tetangga dan keluarga Darna justru menuding Bengetlah yang berselingkuh dengan Tini dan selama ini kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Motif ini juga mendasari Sri Rumiyati alias Yati tega memotong-motong suaminya menjadi 13 bagian yang ia letakkan di dalam 8 kantong kresek dan ditinggalkan di dalam bus Mayasari Bhakti jurusan Kalideres-Pulogadung. Kepada polisi, Yati mengaku membunuh suaminya karena hendak dipoligami tanggal 29 September 2008.

Suami Yati, Hendra, memang dikenal memiliki hobi nyentrik, yakni doyan kawin. Hendra bahkan dijuluki 'burung' oleh kawan-kawan profesinya, sopir truk. Sebelum memotong suaminya selama tiga jam, Yati membunuh terlebih dahulu saat suaminya sedang terlelap. Yati juga pernah mengaku merangkul kepala suaminya di dalam angkutan umum sebelum ditinggalkan di bus Mayasari.

Pun yang mendasari Widi Widayat alias Dayat (55) akhirnya mengaku kepada polisi, telah memutilasi istrinya Tutik Widayanti (38) alias Martutik. Dayat emosi karena istrinya diduga selingkuh dengan sopir angkutan kota. Dayat dengan blak-blakan bercerita istrinya tega bercinta dengan selingkuhannya di tempat tidur rumah kontrakan mereka di Dusun Ponalan, Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Magelang.

Tersinggung dan Dendam

Ilustrasi (trendhunter.com)
Motif ini terjadi pada mutilasi yang dilakukan Andi Muhammad Bustam alias Andi Mamma pada tantenya sendiri, Andi Ondong pada Maret 2011 lalu di Parepare, Sulawesi Selatan. Andi Mamma membunuh dan memotong tubuh korban Andi Ondong menjadi 9 bagian karena tersinggung. Andi Mamma tersinggung karena dituduh mencuri emas milik korban.

Dendam juga terjadi pada mutilasi Yulius Alexander pada Juli 2005 lalu. Yulianus dibunuh keempat temannya karena teman-temannya kesal Yulius tak membela rekan mereka yang satu suku dan malah membela suku lain dalam kasus percekcokan.
Halaman 2 dari 5
(nwk/mad)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads