Salah satu mahasiswi berusia 21 tahun mengaku baru menyadari aktivitasnya di kamar mandi direkam saat melihat sebuah ponsel di ventilasi kamar mandinya sekitar pukul 06.30 WIB, Jumat (15/3/2013). Posisi hanphone berada di plastik hitam di kawat dekat ventilasi.
"Saya sudah copot-copot pakaian terus pas cuci muka lihat di ventilasi ada lingkaran merah kecil di tas kresek. Saya berusaha ambil dan ternyata handphone dalam keadaan mode rekam," katanya di Mapolrestabes Semarang, Jl Dr. Sutomo Jumat (15/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada banyak videonya. Bahkan teman saya ada yang direkam sampai durasi satu jam," tandasnya.
Para mahasiswi itu pun heboh dan 'memprotes' ulah cabul Solikin. Tidak berapa lama kemudian, Solikin datang dan meminta maaf sekaligus meminta hanphonenya. Namun karena merasa sudah dilecehkan, korban dan kawan-kawannya melapor ke pihak berwajib.
Di Mapolrestabes Semarang, Solikin yang kesehariannya berjualan angkringan itu mengaku hanya iseng dan penasaran. Kebetulan lokasi kamar Solikin berdekatan dengan kamar mandi para mahasiswi tersebut. Jadi, kian mudah lah ia melancarkan aksinya.
"Iseng, Mas. Penasaran, cuma ingin tahu saja," ujar Solikin.
Pelaku beraksi dengan memanfaatkan plastik hitam di ventilasi kamar mandi kos. Hanphone-nya yang berwarna hitam, diletakkan dan ditinggalkan dalam keadaan merekam.
"Saya taruh handphonenya dan saya tinggal. Setelah tidak terdengar ada suara mandi saya ambil. Sudah saya lakukan tiga hari," kata pemuda lulusan SD itu.
Ia mengaku hasil rekaman ia 'konsumsi' sendiri dan belum disebarluaskan. Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi.
(alg/try)