Kriminal yang terjadi di angkutan kota terkadang melibatkan ulah-ulah sopir tembak. Sopir tembak kini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dibenahi di Ibukota.
Ahok berjuang keras agar para sopir nakal ini mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan begitu, diharapkan dapat menekan angka kriminalitas dan kecelakaan di Ibukota yang kian meroket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Latih Sopir Tembak Kendarai Taksi
|
"Banyak sopir merasa nggak punya kerjaan jadi sopir tembak. Cuma gara-gara nggak punya SIM atau nggak terlatih. Sementara perusahaan taksi kekurangan sopir," tutur Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).
Perusahaan taksi, imbuhnya, mencari sopir sampai ke provinsi tetangga, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di sisi lain, banyak pengangguran mengantre hingga menjadi sopir tembak. Para sopir tembak ini sebenarnya bisa dibina untuk menjadi sopir taksi.
"Kalau dilatih baik-baik ikut sistem, mereka bisa jadi sopir taksi. 6 Tahun bisa punya taksi. Programnya kalau sudah bawa 6 tahun, punya taksi. Cuma kan mereka tidak tahu. Tapi kalau betul-betul nggak mau, kurang ajar nih sopir (tembak). Itu memang sopir nakal saja. Tapi kalau sopir baik-baik, mereka mau kerja di taksi dapat bayaran," jelas Ahok.
Cara mempertemukan sopir tembak dan perusahaan taksinya bagaimana?
"Ya kita akan hubungin. Kita ada kontak perusahaan taksinya. Untuk penganggurannya kan sudah ada sudin-sudin. Makanya kita harus punya lurah, camat yang pemerhati kan. Ini Sudin Naker sedang siapkan," jawabnya.
Perusahaan taksi ternama, Blue Bird menyambut baik terobosan Ahok. Blue Bird siap membina sopir tembak dengan memberikan pelatihan mengemudi yang benar dan pengetahuan jalan. Namun untuk perilaku, Blue Bird tak mau kompromi.
"Tetapi attitude dan behaviour itu dari tes awal. Kalo ada supply dari mana pun termasuk Pemprov dan itu membuka lapangan kerja baru, kita sangat terbuka. Tetap ada proses seleksi," tegas Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo.
2. Sopir Kerja Bagai Pilot
|
"Sistemnya seperti pilot, landing 4 kali harus istirahat. Jadi tidak perlu ada setoran. Itu yang diharapkan dapat mengurangi kecelakaan," kata Ahok di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (15/10/2012).
Selain itu, sopir akan digaji Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 5 juta/bulan, dihitung berdasar kilometer. Dengan sistem seperti pilot dan ada gaji, maka tidak perlu mengejar setoran sehingga membuat para sopir mengemudi kebut-kebutan dan ugal-ugalan.
"Itu yang diharapkan dapat mengurangi kecelakaan," sambung Ahok.
Selain itu nantinya angkutan umum akan ditata supaya tidak mengetem yang memicu kemacetan lalu lintas. "Itu yang menjadi awal dari bus rapid transit yang akan ada di Jakarta. Bus yang kecil dan TransJakarta akan digabungkan, termasuk jalurnya. Dalam 3 bulan inilah," janji eks anggota DPR dari Golkar ini yang kini politisi Gerindra tersebut.
3. Pasang Radar Biar Sopir Aman
|
"Taksi kan beroperasi ribuan, kalau pasang GPS semacam radar frekuensi begitu, kita tangkep, kita bisa laporkan kemacetan," kata Ahok usai rapat gabungan tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (9/1/2013).
Selain untuk memonitor kemacetan, sistem ini juga akan bisa untuk menekan kejahatan. "Termasuk keamanan, kalau perampokan bisa dikendalikan," tutur Ahok.
Nantinya data dari TMC Polda Metro Jaya akan dihubungkan ke ITS (Intellegent Transportation Systems) milik Dishub DKI Jakarta. Sehingga nantinya kemacetan bisa dimonitor bersama-sama.
"Mau dilink-kan TMC dengan ITS-nya (Intellegent Transportation Systems) Dishub, kita mau pasangkan fiber optic seperti itu. Mungkin besok bisa langsung dikerjakan, servernya seperti apa. Menkominfo kita libatkan," imbuhnya.
4. Angkot Diganti Bus Feeder
|
"Angkot ini secara bertahap harus dihabiskan, nggak boleh lagi ada angkot di DKI," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/2/2013).
Ahok mengatakan, sebagai penggantinya, Pemprov DKI akan menyiapkan sekitar 1.000 unit bus feeder. Penghapusan angkot jenin ini akan direalisasikan jika bus-bus tersebut telah tercukupi. Bus ini nantinya akan beroperasi secara terukur dan terintegrasi.
"Kita tawarkan gaji sopir 3,5 kali UMP (Upah minimum provinsi, red). Jadi sopir baik dan benar akan pindah. Jadi kalau ada bus yang terukur dan terintegrasi, orang nggak mau naik angkot lagi. Kalau nggak lolos, angkot Kopaja juga kita singkirkan," tuturnya.
Selama ini, menurut Ahok, kebanyakan sopir angkot adalah sopir tembak yang hanya mengejar setoran. Akibat dari sistem ini, penertiban angkot sulit dilakukan.
"Harusnya kan semua mobil itu masuk ke dalam pool. Keluar dicek. Sekarang kan nggak bisa karena masih banyak sopir tembak," ucapnya.
Ahok menjelaskan selama ini Pemprov DKI telah mengupayakan mengurangi kriminalitas di angkot dengan menggelar razia. Namun razia belum cukup efektif untuk menghapus angka kriminalitas tersebut.
"Kita sudah sering razia, tapi tetap ada. Sopir itu sering titip ke anak buah, titip teman. Sopirnya yang malas," kata Ahok.
Ahok juga mengatakan Pemprov DKI berencana mengadakan tiket langganan bagi pengguna angkot. Tiket tersebut nantinya dapat digunakan juga untuk parkir motor.
"Kita bisa bikin tiket PP hanya Rp 250 ribu sebulan. Anda bisa bebas naik bus," ujarnya.
Halaman 2 dari 5