4 Kisah Menarik Jokowi si Tukang Pameran

4 Kisah Menarik Jokowi si Tukang Pameran

- detikNews
Kamis, 14 Mar 2013 09:51 WIB
4 Kisah Menarik Jokowi si Tukang Pameran
Jakarta - Tiap mengunjungi pameran, angan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melayang ke masa silam. Ia asyik reuni dengan teman seperjuangan. Jokowi bercerita dulu rajin ikut pameran untuk memasarkan produk mebel karyanya.

Jokowi menekuni bisnis mebel sejak 23 tahun lamanya. Ia berkeliling dari satu pameran ke pameran lain baik dalam negeri maupun luar negeri. Setahun bisa 5 kali ikut pameran.

Pameran juga dijadikan ajang reuni Jokowi bersama teman-temannya yang juga sesama pengusaha. Ada beragam cerita menarik ketika Jokowi menghadiri pameran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 kisah menarik Jokowi si Tukang Pameran:

1. Absen Buka Stan karena Banjir Order

Jokowi mengunjungi pameran mebel, International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha mebel ini mengaku tidak buka stan dalam pameran tersebut karena sudah kebanjiran pesananan.

Jokowi dan Iriana berangkat menggunakan mobil Toyota Land Cruiser B 1961 RFR. Mereka tiba di lokasi pameran pukul 10.50 WIB. Jokowi tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang, sedangkan Iriana mengenakan baju terusan warna hitam yang dilapisi dengan blazer batik warna biru.

Begitu tiba, Jokowi langsung disambut para pengunjung, namun tidak begitu ramai sebab lokasi pameran yang baru buka. Jokowi pun tampak antusias melihat barang-barang yang dipamerkan, seperti bangku, meja, tempat tidur lampu hias, dan perabotan lainnya baik lokal maupun luar negeri.

"Biasanya saya buka (stan), tapi tahun ini tidak. (Karena) kebanyakan pesanan. Ini benar, serius. Biasanya saya ikutan terus," ujar Jokowi sambil tertawa kepada wartawan di lokasi pameran JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013).

Jokowi mengaku, sudah 23 tahun dia menggulati usaha mebel. Jokowi pun sudah berkali-kali memamerkan produknya baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Tidak hanya di Indonesia, tapi di Amerika, Eropa, di New Delhi. Jadi bukan sering lagi, memang tukang pameran," kata dia.

Namun, lanjut Jokowi, saat ini dia lebih fokus memasarkan produk-produknya di wilayah Asia.

"Sekarang (pasar) di Eropa turun, ganti ke Korea, Jepang, Thailand, New Zealand. Jadi sampai saat ini saya masih tukang kayu," terangnya.

Jokowi meninjau pameran IFFINA tersebut bersama sang istri, Iriana Widodo. Pantauan detikcom, dalam kunjungannya, Jokowi tampak asyik berbincang dengan para pengusaha yang diakuinya sebagai teman lamanya semasa menjadi pengusaha meubel.

"Saya ke sini hanya reunian dengan teman-teman saya di sini. Ini teman-teman saya semua," terangnya.

Dia pun mengaku hingga saat ini dirinya masih tetap menjalankan usahanya di bidang mebel. "Saya sekarang juga masih punya mebel, masih usaha pabrik pintu, rumah kayu, masih punya," tambahnya. Diketahui, sebelum menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi juga merupakan pengusaha furniture dari kota Solo, Jawa Tengah.

2. Beli Batik 'Si Pitung'

Jokowi membuka pameran kerajinan Crafina. Ia tertarik membeli batik bermotif 'Si Pitung'.

Setelah mendengarkan sambutan dari Ketua Umum Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (ASEPHI), Rudy Lengkong dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gustmadi Bustami, Jokowi langsung meresmikan acara tersebut.

"Dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, acara ini resmi saya buka," ucap Jokowi yang lantas memukul Kentongan Lodong Andong sebagai tanda pameran resmi dibuka, Rabu (12/12/2012 pukul 10.30 WIB.

Usai meresmikan acara, Jokowi berkeliling stan pameran. Jokowi dengan santai melihat-lihat barang yang dipamerkan, seperti Ulos Batak, jaket kulit, sepatu kulit, dan beberapa kali melihat kain batik. Momen ini dimanfaatkan oleh para peserta dan pengunjung pameran untuk berfoto.

"Pak Jokowi, mampir Pak. Pak, foto dulu Pak," ujar salah seorang peserta pameran.

Selain itu, ada salah seorang wanita peserta pameran berkewarganegaraan Prancis datang menghampiri Jokowi untuk memberikan souvenir berupa miniatur sangkar burung.

"I'm France. I've made this bird cage and I would like to give to tou sir," ujar wanita tersebut.

"Oh, thank you. It's nice," ujar Jokowi.

"Sangkarnya dulu, burungnya belum ada, nanti," kelakar Jokowi kepada wartawan.

Setelah sekitar 20 menit berkeliling, Jokowi tiba di lokasi pamera Kampung BNI, tepatnya di stand Rumah Betawi. Jokowi tertarik dengan kemeja batik betawi yang dipamerkan.

"Saya mau lihat yang warna merah, ada?," ujar Jokowi.

Akhirnya Jokowi membeli kemeja batik Betawi warna merah dengan motif 'Si Pitung'.

"Harganya Rp 200.000," ujar Afni penjual batik tersebut.

Salah seorang Ajudan Jokowi pun langsung mengambil batik tersebut dan membayar senilai Rp 200.000.
Β 
Pria yang dahulu menekuni usaha mebel ini mengaku dulu ikut pameran 5 kali setahun. "Saya 23 tahun ikut kayak gini (pameran). Setahun bisa sampai 5 kali," kenang Jokowi.

Jokowi berpendapat pameran memiliki peran penting bagi para pengusaha kerajinan.

"Karena kalau tidak dipamerkan produk itu, kalau tidak dipajang, masyarakat nggak mungkin tahu. Laku atau tidaknya kan masalah di pameran, baik masalah warna, baik masalah model, kemasan, harga, semuanya ada di dalam pameran seperti ini," papar pria yang sukses sebagai pengusaha mebel kayu dan mengekspornya ke luar negeri .

Ia pun melontarkan ide anyar. Eks Wali Kota Solo ini ingin Mal UKM di dekat Jl Thamrin City dijadikan pusat untuk kerajinan tangan. "Saya berpikir UKM Center kita itu mungkin akan kita khususkan untuk handycraft. Jadi nanti ada Tanah Abang khusus untuk handycraft," kata suami Iriana ini.

"Yang di belakang Thamrin yang kemarin kita liat. Saya berpikir mungkin lebih bagus kalau dipakai untuk Jakarta Craft Centre," lanjut Jokowi.

Kapan, Pak? "Sudah jadi kok, tinggal masuk saja. Apapun yang masuk perlu diseleksi sehingga produk-produknya ada yang segmentasi harganya yang bawah, ada segmentasi kelas yang atas. Nanti kita bagi-bagi," jawab ayah 3 anak ini.

3. Angkat Gong untuk SBY

Jokowi, spontan mengangkat gong dan memindahkannya ke posisi yang pas, saat gong itu hendak dipukul Presiden SBY. Ia dibantu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Hal D2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pukul 10.50 WIB, Rabu (17/10/2012). Ceritanya, SBY baru saja berpidato membuka Trade Expo Indonesia ke-27. Acara itu dihadiri oleh para menteri ekonomi, diplomat, dan pelaku bisnis. Semuanya mengenakan pakaian batik.

Setelah berpidato, MC mempersilakan Presiden SBY membuka pameran dengan memukul gong. Nah, saat SBY mendekati gong yang digantung di kayu berukir sembari memegang pemukulnya, sejumlah pejabat maju mendampingi SBY. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan serta ajudan SBY.

Tiba di dekat gong, sepertinya posisi gong itu kurang pas. Tak dinyana, spontan Jokowi mengatur posisi gong itu, bersama Gita Wirjawan. Keduanya mengangkat-angkat peranti gong itu ke posisi yang memudahkan SBY untuk memukul.

Jokowi semula memegang tiang gong di bagian tengah, lalu berpindah ke sisi pinggir. Dia melakukannya sembari tersenyum lebar. Gita Wirjawan yang berbadan tinggi besar juga memegang gantungan gong di posisi lainnya. Gong ini digeser agak ke belakang.

Aksi Jokowi dan Gita ini membuat Presiden SBY tertawa kecil. Dia menunjuk "ulah" keduanya dengan tangan kanannya yang membawa alat pemukul. Para hadirin tentu tak ketinggalan tertawa melihat aksi "turun tangan" kedua pejabat tersebut.

Setelah posisi gong pas, SBY pun memukulnya. Goooong! Tepuk tangan pun membahana.

Tokoh yang tengah naik daun ini mengaku spontan mengangkat gong itu. Dia hanya membantu agar Presiden bisa mudah memukulnya.

"Itu refleks saja," kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia ke-27 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012).

4. Nggak Ngerti Tagline 'Enjoy Jakarta'

Jokowi mengunjungi pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) yang diadakan di Epicentrum Walk (Epiwalk), Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih datang sekitar pukul 15.40 WIB, Kamis (22/11/2012). Jokowi kemudian berkeliling ke stand-stand pameran. Jokowi sempat berhenti di stand warga binaan pemasyarakatan dan melihat-lihatnya.

Jokowi kemudian berkeliling ke stand-stand lainnya lalu berhenti di sebuah stand yang memamerkan desain alat-alat transportasi. Dia kemudian mengarah ke ruang XXI Epiwalk untuk mengikuti acara diskusi, ditemani oleh Menparekraf Mari Elka Pangestu, Jaya Suprana dan juga Viona Kerr, dosen dari Adelaide University.

Setelah itu Jokowi menghadiri diskusi. Jokowi bercerita terus berupaya merumuskan positioning Jakarta yang mampu menunjukkan keunikan dan keunggulan yang mampu menjadi daya tarik dibandingkan megapolitan lain di dunia.

Tagline berbunyi 'Enjoy Jakarta' yang dipakai untuk menarik wisatawan, juga dia nilai belum menunjukkan keunikan. Terlalu abstrak dan tidak menunjukkan secara spesifik keunikan atau identitas Jakarta dibanding kota-kota lain di dunia.

"Brand yang sekarang itu 'Enjoy Jakarta', tapi yang di-enjoy itu apa sebenarnya? Saya juga nggak ngerti. Hahaha....," ujar pria yang akrab dipanggil Jokowi itu disambung tawa.

"Saya memang mencari apa yang mau diangkat dari kota ini. Kalau dengar Paris, orang langsung mikirnya mode, itu positioning. Kalau ke Jakarta, orang mikirnya apa?" tanyanya kepada hadirin diskusi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2012 "Indonesia Creative Power".

"Macet...," jawab hadirin.

"Kok macet? Bukan macet, tapi banjir..." balas Jokowi disambut gelak tawa hadirin.

Menurutnya sebenarnya produk kreatif dapat didorong menjadi keunggulan unik Jakarta di tataran dunia. Di antaranya produk busana muslimah yang melahirkan banyak desainer muda dan industri berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir.

"Misalnya fashion, supaya berbeda dengan Paris maka dorong fashion muslim. Itu misalnya. Terserah masyarakat maunya apa, baru dibangun positioningnya. Saya maunya begitu," ujar Jokowi.

Bersamaan dengan itu, Jakarta perlu menambah jumlah ruang publik bagi warga. Di ruang-ruang publik itu nanti para pekerja industri kreatif memperkenalkan dan menjual karya-karya mereka langsung kepada masyarakat.

"Pemerintah harus bisa memberikan ruang yang bisa memamerkan produk kreatif langsung ke masyarakat. Saya sudah ngobrol sama Bu Mari Elka (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), yaitu harus adanya public area space. Dengan adanya ruang seperti ini, menjadi menarik sekali," paparnya.



Halaman 2 dari 5
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads