Luhut: Penggulingan SBY adalah Pemikiran Tak Pantas

Luhut: Penggulingan SBY adalah Pemikiran Tak Pantas

- detikNews
Rabu, 13 Mar 2013 19:46 WIB
Jakarta - Wacana penggulingan pemerintahan SBY sebelum akhir masa jabatan pada Oktober 2014 kerap dilontarkan sejumlah pihak yang anti kepadanya. Namun penggulingan sama sekali bukan langkah yang konstitusional, bahkan lebih banyak dampak negatifnya terhadap stabilitas politik dan capaian kemajuan ekonomi.

Demikian disampaikan oleh Letjen (Purn) Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (13/3/2013). Sesaat sebelumnya dia bersama enam orang mantan jendral TNI AD lainnya diterima Presiden SBY di sana.

"Kami mendengar juga soal penggulingan, itu adalah pemikiran segilintir manusia yang menurut kami itu sangat tidak pantas. Kalau ada pemikiran-pemikiran inkonstitusional, itu akan mengganggu pencapaian-pencapaian yang sudah didapat ini," ujar Luhut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Menteri Perdagangan ini yakin tidak ada yang lebih rugi selain rakyat Indonesia bila terjadi penggulingan pemerintahan SBY. Sejauh ini tidak ada alasan yang sangat mendesak dan sigfikan untuk melakukan penggulingan.

Menyinggung suksesi pemerintahan pada 2014, Luhut menegaskan mendukung siapapun presiden yang terpilih. Siapa saja presiden baru RI yang terpilih kelak, terpilih harus bisa meneruskan kesuskesan Presiden SBY terutama dalam bidang ekonomi.

"Kami punya kepentingan 2014 bahwa presiden yang terpilih, harus atau sebaiknya adalah orang yang mampu melanjutkan succes story Bapak Presiden SBY. bahkan menjadikan Indonesia sebagai peringkat lima kekuatan ekonomi dunia," tegasnya.

Pertemuan antara Presiden SBY dengan tujuh mantan Jendral TNI AD berlangsung kurang lebih selama dua. Selain Luhut, turut hadir Jenderal Subagyo HS (mantan KSAD), Jenderal Facrul Razi (mantan Wakil Panglima TNI), Johny J Lumintang (mantan Pangkostrad), Letnan Jenderal (Purn)
Sumardi (mantan Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI), Letjend Agus Widjojo (mantan Kepala Staf Teritorial TNI), dan Letjend (Pur) Suady Marassabessy (mantan Kepala Staf Umum TNI).

(mpr/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads