Program tersebut juga bertujuan mendekatkan masyarakat dengan jajaran Polri. Kegiatan yang diluncurkan terdiri dari peduli pengangguran, polisi cilik dan pendidikan. Acara berlangsung di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (13/3/2013).
"Dengan kedekatan ini polisi dapat dikenal bukan sebagai cuma tukang tilang dan tukang tangkep," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Bayuseno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga ada Conflict Monitoring Centre sebagai upaya pencegahan konflik sosial oleh warga. Terget kegiatan yang dikelola oleh Polres itu meningkatkan peran warga mewaspadai benih konflik sosial di lingkungan masing-masing dan aktif melakukan pencegahan.
Sedangkan peduli pengangguran merupakan program membuka lapangan kerja baru. Sebab selama ini sebagian besar pelaku kejahatan adalah pengangguran.
"Hampir 60 persen pelaku kejahatan adalah saudara-saudara yang belum mempunyai pekerjaan. Apabila akar permasalahan ini meminimalisir angka kriminalitas, tidak dilepas begitu saja tetapi menjadi mitra-mitra polisi untuk menjaga kamtibmas. Kepanjangan tangan, menurunkan angka kriminalitas," jelasnya.
Pendanaan seluruh kegiatan tersebut, bukan cuma dari kantong Polda Metro Jaya. Namun juga menggunakan dana corparate social responsbility (CSR) dari beberapa perusahan di lokasi kegiatan.
Putut hadir didampingi oleh jajaran Kapolres di bawah Polda Metro Jaya, juga hadir mewakili Polri Karopenmas Brigjen Pol Boy Rafli Amar. Polisi cilik sempat menunjukkan kebolehannya dalam baris berbaris yang disertai ilmu bela diri. Polisi siswa juga tak mau kalah, mereka menunjukkan tarian dengan gerakan pengaturan lalu lintas diiringi lagi Gangnam Style.
(vid/lh)