Si pengebom bunuh diri tersebut berada dalam sebuah mobil di kantor polisi di kota Dibis, sebelah barat laut kota minyak Kirkuk.
Menurut pejabat distrik setempat, Abdullah al-Salehi kepada kantor berita AFP, Senin (11/3/2013). Sebagian besar korban luka adalah para murid di sebuah sekolah SMP Kurdi yang berada dekat lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri itu. Namun kota Dibis terletak tak jauh dari kota Kirkuk yang dilanda perpecahan antara warga Sunni dan Syiah.
Tingkat kekerasan di Irak sebenarnya telah menurun sejak mencapai puncaknya pada tahun 2006 dan 2007 ketika kekerasan sektarian antara Sunni dan Syiah tengah marak-maraknya. Namun 10 tahun setelah invasi Amerika Serikat dan sekutu, serangan-serangan masih kerap terjadi. Bahkan bulan lalu, sebanyak 220 orang tewas dalam berbagai insiden serangan di sejumlah wilayah di Irak.
(ita/nrl)