Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan, Mahfud MD terbukti memiliki komitmen tinggi dan berkiprah penting dalam penegakan hukum di Indonesia. Peran itu sangat menonjol saat ia menjadi Ketua MK.
"Ini merupakan penghargaan tertinggi UNS dalam pengembangan keilmuan dan kemasyarakatan," kata Ravik di Kampus UNS Kentingan, Jalan Ir Sutami, Solo, Senin (11/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud mengatakan, timbulnya berbagai problem di Indonesia, termasuk melemahnya daya saing bangsa, bukan disebabkan oleh kesalahan konseptual paradigmatik. Tapi disebabkan banyaknya pejabat yang tidak memiliki kejujuran ilmiah. Padahal kejujuran ilmiah merupakan kunci kejujuran di tengah masyarakat.
"Ada kecenderungan, banyak orang penting yang menjadi pejabat dan mendapat gelar doktor tetapi tidak pernah kuliah dengan benar. Dia menyuruh staf untuk mengerjakan disertasinya," ujarnya disambut tepuk tangan ratusan hadirin.
Mahfud juga menyitir melencengnya implementasi hukum dan demokrasi dari sistem yang mendasarinya. Hal itu ditandai dengan politik transaksional. Beberapa kelompok saling sandera, sehingga hukum tidak dapat ditegakkan.
"Saya yakin masalah-masalah besar di Indonesia lebih dari separuhnya dapat diselesaikan melalui penegakan hukum. Hukum sebagai panglima," tandas pria kelahiran Madura ini.
Menanggapi pemberian penghargaan tersebut, Mahfud MD mengatakan UNS Award 2013 merupakan kehormatan, kebanggaan, sekaligus penyanderaan. "Karena saya tersandera untuk selalu berbuat baik sesuai dengan penghargaan yang diberikan kepada saya," katanya lagi.
Dies Natalies UNS dihadiri sejumlah tokoh seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, politikus Partai Golkar Akbar Tandjung, Adi Sasono, Moeryati Soedibyo dan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
(try/nrl)