6 Cerita Lucu Saat Jokowi Jadi 'Mr No Comment'

6 Cerita Lucu Saat Jokowi Jadi 'Mr No Comment'

- detikNews
Senin, 11 Mar 2013 10:46 WIB
6 Cerita Lucu Saat Jokowi Jadi Mr No Comment
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu siap memberikan komentar seputar permasalahan Jakarta. Namun ia mendadak jadi 'Mr No Comment' saat ngeles memberi jawaban.

Pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 ini tegas menolak memberikan komentar apa pun terhadap permasalahan yang dia anggap bukan wewenangnya. Sarjana Kehutanan UGM ini tidak ingin permasalahan menjadi overlapping dan bertambah keruh.

Ayah 3 anak ini mengelak dengan halus menolak menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya bahkan terkadang diselingi candaan nan lucu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 6 cerita lucu saat Jokowi jadi 'Mr No Comment":

1. Uang Siapa Itu Jatuh

Jokowi enggan menanggapi penahanan Hercules dan anak buahnya yang diduga melakukan pemerasan.
Ia justru bercanda untuk mengalihkan pertanyaan wartawan.

"Itu uangnya siapa itu, jatuh itu," ujar Jokowi mencoba mengalihkan perhatian, di Gedung Nusantara IV, MPR RI, Minggu (10/3/2013).

Sontak semua wartawan tertawa karena tertipu oleh DKI-1 ini. Usai pengalihan itu, ia masih enggan menanggapi.

"Ini kayak K-Pop aja, ke sini ke sana," ucap Jokowi yang mengenakan kemeja batik, karena wartawan menghalangi jalannya.

Setelah terus ditanya, ia akhirnya memberikan komentar. "Itu urusan Pak Kapolda. Kami di Pemprov hanya membantu dengan taruh Satpol PP di pasar, terminal, KBT, Monas itu," ujarnya.

Saat ditanya apakah pihaknya pernah berkomunikasi dengan Hercules, mengingat Hercules pernah mendukungnya saat kampanye, ia hanya tersenyum.

"Hem... hem...," ujarnya masih sambil tersenyum. Hercules adalah ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru, ormas yang mendukung ide-ide Gerindra. Gerindra adalah penyokong Ahok, yang berpasangan dengan Jokowi dari PDIP.

Namun pihaknya mendukung pihak kepolisian untuk memberantas premanisme.

"Gimana gitu aja ditanyakan, ya dukung. Nggak akan kami taruh Satpol PP di pasar, KBT, terminal kalo nggak dukung," ujar Jokowi.

2. Kita Naik ke Atas Kereta Aja

Polah para penumpang KA yang nekat naik di atap (atapers) mencuri perhatian Jokowi.

"Ya kita ikut naik di atas kereta aja," kelakar Jokowi sambil tertawa ketika dimintai keterangan tentang ulah penumpang yang naik ke atas kereta api. Hahaha...!

Hal ini disampaikan Jokowi usai rapat dengan jajaran Kemenhub di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013).

Jokowi mengatakan sebaiknya masalah atapers ditanyakan kepada pihak KAI. Ia enggan berkomentar lebih jauh.

"Tanya ke KAI-lah, masak tanya ke saya. Nggak ada hubungannya itu dengan saya," ujar Jokowi.

Puluhan atapers terjaring razia yang digelar oleh Polsuska, Brimob, dan Marinir di Stasiun Depok Lama.

Nyali atapers tidak pernah ciut dan tetap hobi naik di atap kereta. Padahal, PT KAI sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pelanggar tersebut mulai dari memasang poster penumpang terjatuh, bersalawat dan pakai regu musik rebana, oli, hingga anjing herder.

3. Paling Enak Komentari Pilgub Kalau Menang

Jokowi salah satu juru kampanye untuk pasangan Rieke-Teten di Pilgub Jabar. Jokowi ikut berkampanye di Bandung, Jabar.

Nah, tentu hasil Pilgub Jabar itu juga diikuti dia. Apa kata Jokowi soal hasil quick count yang menempatkan Rieke-Teten di bawah Aher-Deddy?

"Apa ya? Paling enak itu ngomong ya kalau menang," kata Jokowi di Balai Kota DKI di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (26/2/2013).

Jokowi tak mau berkomentar lagi. Sepenuhnya diserahkan kepada proses yang berlangsung. Seandainya pasangan Rieke-Teten unggul di hitung cepat, mungkin dia akan lebih leluasa berbicara.

"Ngomong apa pun udah bener, gitu," tambah Jokowi dengan senyum.

4. Nggak Tahu Tuntutan Gaji Naik

Jokowi menolak berkomentar seputar permintaan kenaikan gaji kepala daerah. Bagi dia, gaji yang diterimanya selama ini lebih dari cukup.

"Waduh nggak tahu. Itu urusan pemerintah pusat. Nggak ngerti saya," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2013).

Suami Iriana itu balik bertanya maksud usulan dinaikkannya gaji kepala daerah tersebut. "Emang dinaikkan untuk apa?" tanya Jokowi.

"Supaya tidak terjadi korupsi, Pak," jawab wartawan.

"Oo....apa hubungannya? Tanyalah ke pemerintah pusat. Saya nggak akan ngomentari itu," kata Jokowi sambil tersenyum khas. Hehehe...!

Menurut Jokowi, cukup atau kurangnya gaji sangat tergantung kepada personalnya.

"Ya tergantung orangnya. Kalau saya ya lebih dari cukup. Wong saya juga makan nggak bisa gemuk," kata pria kurus ini saat ditanya apakah gaji yang diterimanya masih kurang.

Bupati di seluruh Indonesia mengeluh pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gajinya tak kunjung naik, padahal sudah dijanjikan sejak 3 tahun lalu. SBY pun menyetujui dan memerintahkan bawahannya untuk langsung mewujudkan keluhan para bupati.

5. Monas Tiap Hari Dibersihkan

Bermaksud menyindir Anas Urbaningrum, M Nazaruddin meminta Jokowi membersihkan tugu Monumen Nasional (Monas) karena akan dipakai untuk menggantung seseorang terkait kasus korupsi.

Lalu apa respons Jokowi? "Setiap hari kan sudah dibersihkan oleh Dinas Kebersihan DKI," ujarnya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).

Jokowi menolak untuk memberikan komentar lebih panjang terkait hal tersebut. Sebelumnya, Jokowi sempat bingung menjawab pertanyaan wartawan tentag hal itu. Bahkan wartawan sempat mengulang pertanyaan tersebut hingga tiga kali.

"Serius loh itu, kan setiap hari sudah dibersihkan," kata Jokowi.

Nazaruddin menyindir Anas Urbaningrum di tengah hangatnya isu surat perintah dimulainya penyidikan (Sprindik) KPK untuk mantan koleganya itu di kasus Hambalang. Dengan berkelakar, dia mencoba mengingatkan soal "Monas".

"Sekarang suruh saja Pak Jokowi bersih-bersih Monas nanti mana tahu ada orang yang digantung. Kan jadi Monasnya sudah bersih," ujar Nazaruddin sebelum masuk ke kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).

6. Jadi Capres Potensial, Apaaa...?

Mimik Jokowi seketika berubah kaget. Itu gara-gara dia disebut sebagai capres potensial mengalahkan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Kata Jokowi, pencapresan tidak tebersit di benaknya.

"Apaaaa....?" jawab Jokowi sambil matanya melirik ke arah sekumpulan wartawan yang bertanya tentang survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang menyebut Jokowi sebagai capres potensial di Pilpres 2014. Elektabilitas Jokowi menyalip Mega, Prabowo dan Rhoma Irama.

Jawaban 'terkaget-kaget' itu langsung disertai dengan senyuman khas dari Jokowi yang duduk di dalam mobil Land Cruiser bernopol B 1961 RFR. Dia hendak meninggalkan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2013).

Jokowi kemudian bersedia menjawab pertanyaan tersebut. Suami Iriana ini mengaku ingin fokus bekerja menyelesaikan segudang permasalahan di DKI Jakarta.

"Toh baru 4 bulan bekerja. Saya mau fokus menyelesaikan banjir, menyelesaikan macet, menyelesaikan terus tadi ini ada masalah bajaj, monorel, MRT, ini mau saya selesaikan," ujar Jokowi yang mengenakan baju batik warna coklat itu.

Sarjana Kehutanan UGM ini lagi-lagi menegaskan tidak tertarik dengan pencapresan.

Halaman 2 dari 7
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads