Kapal berjenis korvet kelas ship integrated geometrical modularity approach (SIGMA) ini mengangkut 100 prajurit TNI AL berangkat ke Lebanon dari Kolinlamil TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/3/2013).
Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, dengan panjang 91 meter dan lebar 13 meter. Besarnya kapal ini mampu menjelajahi lautan dengan kecepatan hingga 28 knot. Kapal yang telah 5 kali bertugas di bawah bendera PBB ini membawa main gun 76 mm rudal self defence tetral, rudal anti kapal permukaan excocet MM 40 blok 2, torpedo 3A 244S mode II/MU, dan satu helikopter bolcow BO-10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal ini dilepas dengan upacara pelepasan yang dihadiri juga oleh Kepala Staff AL Laksamana TNI Marsetio, dan sejumlah kerabat prajurit. Sekitar pukul 09.00 WIB kapal mulai meninggalkan dermaga Kolinlamil di Tanjung Priok diiringi oleh lambaian tangan para kerabat prajurit.
Pemimpin kapal ini adalah Letkol Laut Hersan, dengan misi melaksanakan pengawasan perairan Lebanon melalui laut dan melaksanakan pengawasan perairan melalui udara dengan menggunakan helikopter.
"Hal ini disebabkan karena sejumlah Satgas Maritime Task Force UNIFIL, hanya dua negara yang menyertakan helikopter, salah satunya Indonesia," ujar Untung.
Sebelum KRI Diponegoro 365, tercatat sejumlah kapal perang Indonesia telah bertugas di Lebanon, seperti KRI Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367, dan KRI Frans Kaisepo 368.
KRI Diponegoro 365 ini akan melaksanakan misi internasional selama 6 bulan di Lebanon. "Terhitung sejak maret 2013 sampai dengan September 2013," tutup Untung.
(vid/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini