Sejumlah pihak mempertanyakan mengapa tenggat waktu itu terus diperpanjang. Namun Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Datuk Seri Anifah Aman menegaskan, hal itu dilakukan bukan berarti aparat Malaysia lemah. Namun hal itu dilakukan untuk menghormati kuatnya hubungan bilateral antara Malaysia dan Filipina.
Dikatakan Anifah, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak pun menginginkan masalah ini diselesaikan dengan cara terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden Aquino juga telah menyerukan para teroris untuk menyerah dan kembali ke Filipina, dan telah menjanjikan kami bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap para teroris itu," imbuhnya.
Sekitar 200 orang pengikut Sultan Sulu tiba di Sabah pada 9 Februari lalu untuk mengklaim daerah itu sebagai milik leluhur mereka berdasarkan dokumen-dokumen sejarah. Hingga saat ini mereka masih bergerilya di wilayah tersebut dan operasi pengejaran pun terus dilakukan otoritas Malaysia untuk menangkap mereka.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak telah memerintahkan serangan udara dan darat untuk menangkap para pengikut Sultan Sulu asal Filipina selatan itu. Malaysia pun telah menolak tawaran gencatan senjata yang disampaikan Sultan Sulu Jamalul Kiram III. Bahkan mereka semua diserukan pemerintah Malaysia untuk menyerah tanpa syarat.
Menurut Kepolisian Malaysia, bentrokan ini sudah menewaskan total 60 orang, dengan rincian 52 orang pengikut Sultan Sulu dan 8 polisi Malaysia.
(ita/nrl)