"Masing-masing institusi harus mengikis ego sektoral. Sebagai instrumen keamanan dan pertahanan negara TNI-Polri harus diikat oleh kesamaan tujuan, walaupun memiliki perbedaan tugas," kata Fadli Zon dalam siaran pers yang diterima, Jumat (9/3/2013).
Menurutnya, kejadian ini patut disesalkan dan seharusnya tak pernah terjadi. Tak sepantasnya konflik ini terjadi antar dua institusi negara. Kejadian ini harus segera diselesaikan oleh pihak-pihak terkait agar hal serupa tak terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Fadli, solusi ke depan adalah harus memastikan agar proses hukum yang ada berjalan baik. Hukum harus ditegakkan, pihak-pihak yang bersalah, mendapat sanksi sepadan.
"Komunikasi yang intens antar anggota TNI-Polri juga harus dibangun lebih serius. Perkuat komunikasi dua arah mulai dari pimpinan tertinggi hingga ke level bawah. Giatkan pula dengan pertemuan-pertemuan silahturahmi yang bersifat non formal, terutama pada wilayah dinas," ucapnya.
"Kejadian ini juga merupakan evaluasi terhadap regulasi yang ada, yaitu UU No 2/2002 tentang Polri, UU No 34/2004 tentang TNI, dan UU No 3/2002 tentang Pertahanan Negara di mana aturan pelaksanaan dari regulasi tersebut belum diselesaikan," imbuh Fadli.
(iqb/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini