PKS Sindir Kegagalan Jokowi Katrol Cagub di Pilgub Jabar & Sumut

PKS Sindir Kegagalan Jokowi Katrol Cagub di Pilgub Jabar & Sumut

- detikNews
Jumat, 08 Mar 2013 11:33 WIB
Jokowi dengan pasangan Rieke-Teten.
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir kegagalan PDI Perjuangan mengerahkan Joko Widodo untuk memenangkan calon gubernur dalam Pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara. PKS menilai efek Jokowi tidak mempan di luar wilayah kekuasaannya, DKI Jakarta.

"Sejak awal kami tidak gentar kalaupun Jokowi diturunkan di Jabar maupun Sumut. Karena banyak faktor yang tidak membuat Jokowi menjadi leverage untuk kandidat PDIP di kedua daerah tersebut," kata Ketua DPP PKS, Yudi Widiana Aida, Jumat (8/3/2013).

Menurut Yudi, faktor utama kegagalan Jokowi mengatrol calon dari PDIP karena Gubernur Jakarta itu hanya terpatok pada sentuhan panggung saat kampanye. "Tapi human touchnya tidak dirasakan di kedua daerah tersebut," ujar dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi menuturkan, kemenangan sementara versi hitung cepat pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi merupakan keberhasilan strategi yang diterapkan PKS. "Kemenangan kami berbasis pada kekuatan gerakan masif kader-kader kami," katanya.

"Di samping itu langkah-langkah yang dilakukan kandidat sangat efektif dalam meraih dukungan komunitas-komunitas di Sumut," imbuhnya.

Kendati begitu, PKS mengaku terkejut dengan cagub PDIP di Pilgub Jabar dan Sumut. "Walaupun di survei-survei kami posisi mereka di urutan ke-3, tetapi dihitungan akhir menjadi posisi kedua," kata Yudi.

Dalam Pilgub Jabar dan Sumut, PDIP menurunkan Jokowi sebagai juru kampanye. Tapi kedua cagub/cawagub usungan PDIP gagal memenangkan pemilihan.

Pasangan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki finish di urutan kedua setelah pasangan usungan PKS Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Di Pilgub Sumut pun begitu. Pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi harus puas di posisi kedua mengakui keunggulan Gatot-Tengku.

(fdn/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads