Adalah pegawai Kemenag, Mohammad Zen yang mengungkapkan soal sandi itu saat bersaksi untuk Zulkarnaen dan Dendy di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (7/3/2013).
Di dalam kesaksiannya, Zen mengaku pernah didatangi oleh sejumlah orang pada 16 November 2011 silam. Enam 'tamu' itu di antaranya adalah Fahd el Fouz dan Dendy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Halo Pak Menteri, iya, saya sudah di ruangan bapak," kata Zen menirukan percakapan Fahd.
Zen tidak melanjutkan keterangan siapa 'menteri' yang dimaksud. Namun keesokan harinya, pemenang lelang pun terbukti diumumkan dengan kemenangan PT Bantu Karya Mas.
Menurut rekan Zen di Kasi Perlengkapan Bagian Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Bagus Natanegara, keenam orang itu dikenal dengan istilah 'anak jin'. Bagus menyarankan agar Zen segera menuruti permintaan keenam orang itu.
"Kalau kalian sayang keluarga, anak, istri, jangan main-main. Ikuti saja. Paket-paket itu memang sudah ada yang mengawal," lanjut Zen lagi.
Sebelum permintaan itu dilayangkan, Fahd juga sempat marah kepada Zen. Pasalnya, pemenang lelang tidak kunjung diumumkan.
"Fahd bilang pengajian agar segera diumumkan, agar jalan jangan sampai becek," jelas Zen.
Menurut Zen, istilah pengajian itu merujuk kepada pelelangan. Sedangkan becek berarti masalah.
Sebelumnya, dalam sidang ini juga sempat muncul istilah santri dan pengajian. Santri adalah Fahd dan Dendy. Sedangkan pengajian adalah arahan Zulkarnaen dalam upaya pemenangan perusahaan tertentu dalam lelang proyek laboratorium di Kemeng.
(mok/lh)