Dikatakan Kiram, sebagian besar anggota tentara Kesultanan Sulu yang kini berada di Sabah adalah para nelayan dan petani yang merasakan sulitnya kehidupan di Filipina. Para nelayan dan petani itu secara sukarela bergabung dengan tentara Kesultanan Sulu di bawah pimpinan adik laki-laki Kiram, Raja Muda Agbimuddin Kiram.
"Anda tak bisa menyalahkan orang-orang ini yang pergi ke sana untuk membantu adik saya," ujar Kiram seperti dilansir media Filipina, Phil Star, Kamis (7/3/2013). "Dia pergi ke sana atas perintah saya namun bukan untuk berperang melainkan untuk menetap di sana," imbuh Sultan Sulu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 200 orang pengikut Sultan Sulu tiba di Sabah pada 9 Februari lalu untuk mengklaim daerah itu sebagai milik leluhur mereka berdasarkan dokumen-dokumen sejarah. Hingga saat ini mereka masih berada di wilayah tersebut dan operasi pengejaran pun terus dilakukan otoritas Malaysia untuk menangkap mereka.
Sedikitnya 27 orang telah tewas di Sabah dalam bentrokan antara aparat polisi Malaysia dan kelompok bersenjata tersebut. Di antara para korban tewas termasuk 8 polisi Malaysia, yang beberapa di antaranya dimutilasi.
(ita/nrl)