Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina Albert del Rosario juga setuju dengan sebutan para teroris itu.
Rosario yang disertai Dubes Filipina untuk Kuala Lumpur J. Eduardo Malaya telah menemui Menlu Malaysia Sri' Anifah Aman dan Menteri Pertahanan Malaysia Dr. Ahmad Zamid Hamidi dan pejabat-pejabat Malaysia lainnya untuk membahas krisis Sabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malaysia perlu klarifikasi mengenai hukum yang mana para teroris ini akan diadili di Filipina, dan agar hukum itu dipelajari oleh Jaksa Agung Malaysia. Saya juga menekankan bahwa tindakan perlu diambil terhadap Jamalul Kiram atas banyak statemennya yang memicu kebencian dan kekerasan," imbuh Anifah.
Jamalul Kiram adalah Sultan Sulu yang mengirimkan sekitar 200 orang pengikutnya ke Sabah sekitar 3 pekan lalu. Mereka datang untuk mengklaim Sabah sebagai milik leluhur mereka berdasarkan dokumen-dokumen sejarah.
Kiram menentang keras sebutan teroris untuk para pengikutnya. Menurutnya, mereka hanya berjuang demi hak-hak historis mereka atas wilayah Borneo Utara, yang sekarang disebut sebagai Sabah oleh pemerintah Malaysia.
Kiram selaku Sultan Sulu telah mengutus adik laki-lakinya, Raja Muda Agbimuddin ke Sabah beserta sekitar 200 orang pengikutnya untuk menuntut hak dan pengakuan dari Malaysia. Namun mereka diperintahkan oleh pemerintah Malaysia dan Filipina untuk menyerah dan kembali ke tanah mereka di Filipina selatan.
(ita/nrl)