"Saya desak Mabes Polri dan Mabes TNI segera ambil langkah cepat dan tegas serta bentuk tim gabungan pencari fakta," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq dalam pesan singkat yang diterima, Kamis (7/3/2013).
Mahfudz menyesalkan terjadinya bentrok antara aparat polisi dengan prajurit TNI AD yang berujung pembakaran Mapolres OKU tersebut. Baik pihak TNI dan Polri diminta meredam konflik agar permasalahan tak meluas dan berlarut-larut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 90 anggota TNI menyerbu Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Mereka membakar kantor dan merusak semua fasilitas yang ada. Saat beraksi, mereka membawa bendera merah putih dan menggunakan seragam dinas.
Pemicu kericuhan itu adalah pelanggaran lalu lintas yang berujung penembakan terhadap anggota TNI itu terjadi Minggu (27/1/2013). Bermula saat Brigadir WJ berjaga di Pos Polantas Simpang Empat Sukajadi menegur Pratu Her yang diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Bukannya berhenti, Pratu Her malah tancap gas. Sejumlah petugas mengejar dan terjadi penembakan.
Pratu Her meninggal akibat tertembus timah panas. Senjata diperkirakan berasal dari Brigadir WJ sekaligus anggota Polres OKU Timur. Kasus itu saat ini masih ditangani Propam Polda Sumsel.
(trq/lh)