"Alasan kenapa Pemilu harus serentak? Membuat parpol semakin akuntabel, tingkat kedaulatan rakyat, pemerintahan bisa lebih efektif. Bukan hanya masalah efisiensi dana saja tapi lebih pada konsolidasi birokrasi," kata pengamat Pemilu, Prof Ramlan Surbakti, dalam diskusi "Pilkada Serentak Solusi Politik Biaya Tinggi", di Bakoel Coffe, Cikini, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Ramlan mengusulkan Pilkada tetap memilih sepasang calon pasangan. Namun partai hanya berhak mengajukan nama kepala daerah saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gagasan Pilkada serentak sebenarnya sudah diajukan ke Komisi II DPR. Namun memang para legislator belum tertarik dengan ide ini.
"Responsnya masih sangat minim. Format Pemilu kita sudah sangat salah sejak awal. Pemilu serentak lebih menjanjikan untuk menyiapkan sinergi pemerintah nasional, daerah, dan lokal yang efektif," sambung pengamat politik LIPI Syamsuddin Harris.
Sementara anggota Komisi II DPR Agus Purnomo sepakat dengan ide Pilkada serentak. Namun pada akhirnya komitmen fraksi di DPR dan pemerintah menjadi penentu realisasinya.
"Secara pendanaan dan pendataan pemilihan serentak akan lebih efektif. Untuk mengatasi permasalahan politik kita pemilihan serentak menjadi solusi terbaik. Dalam pembahasan UU Pemilu semua fraksi sepakat untuk mengadakan Pemilu serentak, masalahnya hanya siapa yang melakukan inisiatif," ungkapnya.
(van/nrl)