6 Pernyataan Kontroversial Sang 'Komandante' Hugo Chavez

6 Pernyataan Kontroversial Sang 'Komandante' Hugo Chavez

- detikNews
Rabu, 06 Mar 2013 14:39 WIB
 6 Pernyataan Kontroversial Sang Komandante Hugo Chavez
Jakarta - Presiden Venezuela Hugo Chavez meninggalkan banyak kenangan bagi masyarakat dunia. Tak hanya soal keberanian dan perjuangannya melawan hegemoni Barat, namun juga sejumlah pernyataan kerasnya yang tak jarang memunculkan kontroversi. Apa saja?

Seperti diberitakan Hufftington Post, Rabu (6/3/2013), ada sejumlah quotes sang komandante yang menarik perhatian publik. Pernyataan itu ada yang berhubungan dengan Amerika Serikat dan seputar kehidupan pribadinya. Ada juga pernyataannya yang menggelitik.

Berikut pernyataan-pernyataan tersebut:

Sebut George W Bush Iblis

Dalam sebuah forum PBB pada tahun 2006, Chavez menyebut presiden AS kala itu, George W Bush sebagai iblis. Dia dengan tegas mengatakan itu tanpa ada rasa takut sedikit pun.

"Kemarin iblis itu datang ke sini. Tepat di sini. Dan bau belerangnya masih terasa hingga hari ini," kata Chavez.

Dia menyindir Bush yang dinilainya sebagai sosok arogan dan sok menguasai dunia. Usai menyampaikan pernyataan kontroversial itu, Chavez menyilangkan tangannya seperti salib dan berdoa.

Para hadirin di ruangan itu ada yang kaget, berdehem, hingga tepuk tangan.

Dalam sebuah kesempatan Chavez juga pernah menyebut Bush seorang alkoholik, pembohong dan orang tak bermoral.

Sebut Obama Penipu

Pernyataan keras Chavez juga pernah terlontar pada presiden AS Barack Obama tahun 2011 lalu. Saat itu, dia menyebut Obama sebagai penipu.

"Obama itu penipu. Dia memotong bantuan sosial untuk bahan bakar pemanas ruangan bagi warga miskin," kata Chavez dalam rapat kabinet.

"Silakan tanya orang-orang di Afrika, mereka yang percaya padamu karena warna kulit, karena ayahmu berasal dari Afrika. Kamu memang keturunan Afrika, tapi kamu membuat malu mereka," katanya lagi.

Kecam Serangan NATO di Libya

Pada pertengahan 2011, pasukan NATO membombardir Libya guna melengserkan kepepimpinan Muammar Khadafi. Tujuan serangan itu disebut untuk menyelamatkan rakyat Libya. Namun langkah ini dikecam Chavez.

"Mengebom orang-orang berani di Libya untuk menyelamatkan rakyatnya? Sungguh strategi yang brilian dilakukan oleh 'kekaisaran gila'. Di mana hak-hak internasional? Ini seperti era manusia gua," kata Chavez.

Chavez juga menuding ada misi lain di balik serangan itu, yakni untuk merampok minyak bernilai US$ 200 miliar yang seharusnya menjadi hak rakyat Libya.

Mengunyah Daun Koka Tiap Hari

Tak lazim seorang pemimpin negara mengakui suka mengkonsumsi daun yang menjadi bahan narkoba. Tapi Chavez melakukannya. Pada tahun 2008, dia mengatakan suka mengunyah daun koka--bahan dasar kokain-- setiap hari.

"Saya mengunyah daun koka setiap pagi dan lihat saya!" ujarnya saat berpidato di Venezuela pada tahun 2008.

Mengunyah daun koka memang legal dan wajar di beberapa wilayah seperti Peru dan Bolivia.

Mengecam Israel

Saat mengunjungi Iran pada tahun 2006 lalu, Chavez mengeluarkan pernyataan keras soal Israel. Dia mengkritik cara negeri Yahudi itu menangani konflik dengan Palestina.

"Israel banyak mengkritik Hitler, begitupun kita, namun mereka melakukan sesuatu yang mirip, bahkan lebih buruk, dari apa yang dilakukan oleh NAZI," kata Chavez.

Pidato Chavez Untuk Obat Insomnia

Ngantuk saat mendengarkan pidato jamak terjadi. Apalagi bila pidatonya panjang dan lama seperti yang biasa dilakukan Presiden Venezuela Hugo Chavez.

Sadar bahwa kebiasannya ini membuat bosan anak-anak, Chavez tidak marah, malah menyarankan pidatonya ini jadi obat untuk anak-anak yang insomnia.

"Kelihatannya banyak ibu-ibu di sini, yang daripada menyuruh tidur anak-anak mereka dengan kartun, suruh mereka tidur dengan Chavez," katanya seperti dilansir Reuters, Jumat 11 Juni 2010 lalu.

"Dan anak akan mengantuk dan mengantuk, dan Chavez terus berbicara, berbicara dan berbicara. Dan anak-anak jatuh tertidur," ujar pemimpin yang suka berbicara dan tahan berpidato berjam-jam ini.

Halaman 2 dari 7
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads