"Itu salah kaprah, harusnya teroris yang disuruh bubar. Densus hadir karena adanya terorisme, penjahatnya Densus atau teroris? Akhirnya rakyat yang jadi bingung, negara tidak boleh kalah melawan terorisme," ujar Ansyaad Mbai dalam diskusi BNPT di Warkop Phoenam, Jalan Boulevard, Rabu (6/3/2013).
Menurut Ansyaad, langkah-langkah pemerintah Indonesia dalam penanggulangan terorisme mendapat pujian di dunia internasional. Cara-cara penanggulangan terorisme di Indonesia masih menjunjung tinggi supremasi hukum, meskipun seringkali dianggap keji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ansyaad menyayangkan sikap beberapa tokoh yang mengatasnamakan ormas-nya dengan menggunakan data-data yang tidak valid. Foto dan video yang beredar di khalayak, lanjut Ansyaad, merupakan gambar lama di tahun 2007.
Ansyaad meminta para tokoh yang menuntut pembubaran Densus bersikap obyektif dengan mempercayakan proses hukum para teroris di pengadilan.
Mantan Kapolda Sumut ini juga menyebutkan peristiwa aksi-aksi teror yang terjadi di beberapa daerah, seperti Poso, Solo, Bima dan Makassar, saling terkait satu sama lainnya dan berangkat dari ideologi radikalisme.
(mna/try)