Sex, Love & Hatred Diduga Motif Mutilasi di Tol Cawang

Sex, Love & Hatred Diduga Motif Mutilasi di Tol Cawang

- detikNews
Rabu, 06 Mar 2013 11:36 WIB
Jakarta - Pelaku mutilasi yang membuang potongan tubuh korbannya di Tol Cawang masih misterius. Namun kemungkinan motif pelaku melakukan tindakan sadis tersebut terkait seks, cinta, dan kebencian.

"Kemungkinan pesan yang hendak pelaku sampaikan adalah sex, love, hatred. Obsesi berputar-putar pada ketiga hal itu," kata pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel pada detikcom, Rabu (6/3/2013).

Reza menganalisis kasus mutilasi banyak yang tidak terungkap dan akan muncul korban-korban berikutnya dengan kemungkinan besar pelaku yang sama. "Seingat saya, cukup banyak kasus macam ini yang tidak terungkap. Dari yang sudah-sudah, hari ini ada kabar mutilasi, beberapa hari kemudian ada kejadian mutilasi lagi. Jadi trennya mutilasi berulang dalam waktu berdekatan," ujar Reza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua poin ini menjadi landasan Reza dalam menyimpulkan pelaku tengah belajar namun belum sempurna. Hal ini didukung dengan lokasi pembuangan tubuh korban di zona antara yaitu perbatasan Bekasi dengan Jakarta. Reza menduga pelaku sebenarnya berniat membuang potongan tubuh ke tempat pembuangan akhir Bantargebang di Bekasi.

"Namun proses belajar yang tidak sempurna membuat dia tetap tidak cukup tenang untuk sampai ke lokasi pembuangan yang dituju (Bantargebang). Alhasil, dibuanglah potongan-potongan tersebut di zona antara," ujar alumni Psikologi UGM ini.

Melihat kondisi korban, Reza tidak yakin pelaku melakukan kejahatannya dengan emosi yang berlebihan. Namun pelaku melakukan mutilasi cenderung dalam kondisi tenang untuk mencapai tujuan instrumentalnya.

"Saya tidak yakin pelaku tenggelam dalam emosi meluap-luap seperti yang sering diasumsikan terjadi dalam pembunuhan sadis. Pelaku memang sadis, tapi kesadisannya untuk tujuan instrumental, bukan ekspresi amarah hebat tadi," pungkas Reza.

Polisi mengumpulkan 6 potongan tubuh wanita di Tol Cawang arah Cikampek pada Selasa (5/3) pagi, hanya saja potongan bagian pinggul dan jantung masih hilang. Hingga saat ini polisi dan pihak RSCM masih berupaya mengungkap identitas korban. Polisi juga mencoba melihat kejadian dibuangnya potongan tubuh manusia berusia sekitar 25-30 tahun ini melalui CCTV.

(vid/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads