"Iya lah nanti ditinjau. Itu kan ada 57 ribu item, tidak mungkin saya mengerti semuanya. Tapi karena ini transparan, kita pasang pengumuman dibuat poster. Nanti terperinci semua dan masyarakat bisa melihat. Ini keterbukaan. Jangan, masa dikejar urusan kayak gitu," ujar Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat dimintai konfirmasi seputar anggaran naskah pidato gubernur Rp 500 juta usai rapat dengan jajaran Kemenhub di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi tanya lagi pidato Pak Gubernur Rp 500 juta. Ada yang ngomong kayak gitu. Saya nggak ngomong yang kayak gitu. Bahkan saya nggak pernah pidato apalagi sampai nganggarin, artinya memang yang lalu-lalu seperti itu. Kalau itu dianggap tidak efisien itukan masih dalam anggaran realisasinya nanti bisa saya potong bisa saya efisiensikan," tuturnya.
Lalu bagaimana dengan alokasi anggaran uang makan ajudan yang disebutkan mencapai Rp 1,5 miliar?
"Ini juga kan terbuka. Mengulang, saya nggak mungkin detail seperti itu biaya makan ajudan. Jangan-jangan nanti makan Pamdal. Nggak mungkin saya ngurus-ngurus kayak gitu, paling penting tolong dicermati jangan ngurus yang kecil-kecil. Kita pikirkan APBD yang gede-gede," cetusnya.
Dana naskah pidato gubernur dialokasikan dalam APBD DKI Jakarta sebesar Rp 500 juta. Satu naskah pidato memakan dana Rp 1,3 juta.
Selain itu, ada dana untuk pengembangan tim sambutan sebesar Rp 120 juta, dan anggaran penyediaan cetakan buku himpunan sambutan, pidato, makalah pimpinan daerah sebesar Rp 50 juta.
Saat era Fauzi Bowo, anggaran pidato gubernur mencapai Rp 1,2 miliar.
(rmd/ndr)